Jumat, 10 Juli 2015 0 komentar

Seminar

Kamis, 02 Juli 2015 Tags: 0 komentar












Kegiatan







Pertemuan 1
PENDAHULUAN
CAPAIAN PEMBELAJARAN

1.    Mahasiswa dapat memahami tentang strategi pemasaran pada berbagai segmen pasar dan diharapkan dapat mengimplemantasikan ke pasar nasional.
2.    Mahasiswa dapat memahami tentang strategi dalam memasuki pasar internasional dan diharapkan dapat mengimplemantasikan ke pasar global dalam menghadapi persaingan.

KONTRAK PERKULIAHAN
  1. Manajemen Pemasaran merupakan Mata Kuliah yang diambil oleh mahasiswa di semester 5 (lima) dengan 3 (tiga) sks  dalam bentuk tatap muka
  2. Pertemuan 1-6 dilakukan seperti biasanya dimana dosen menyampaikan materi kepada mahasiswa
  3. Pertemuan 7 mengumpulkan makalah dengan menganalisis suatu perusahaan dipandang dari sudut manajemen pemasaran dan diadakan QUIZ / review materi.
  4. Pertemuan 8 diadakan UTS dimana materi diambil dari pertemuan 1-6
  5. Pertemuan 9-11 yang diadakan setelah UTS dilakukan sama seperti Pertemuan 1-6 dimana dosen menyampaikan materi kepada mahasiswa.
  6. Pertemuan 15 diadakan QUIZ / review materi dan mempresentasikan makalah.
  7. Pertemuan 16 diadakan UAS dimana materi diambil dari pertemuan 9-11 sebanyak 80% dan pertemuan 1-6 sebanyak 20%

Sistem Penilaian Manajemen Pemasaran
10% Absensi                           
20%   Tugas & Quiz
          Point nilai Quis 1                                     : 25
          Point Makalah                            : 25
         Point nilai Tugas Mahasiswa         : 25
         Point nilai Quis 2                                      : 25
30%  UTS
40%  UAS

Bentuk tugas yang harus dilakukan adalah :
  1. Mahasiswa diharapkan mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen pada setiap pertemuan
  2. Quis dilakukan 2 kali yaitu pada pertemuan 7 dan 15.
  3. Pembuatan makalah dikumpulkan pada pertemuan 7

Isi dari Makalah tersebut antara lain:
  1. Kerapihan makalah (nilai 20 %)
  2. Ketepatan waktu pengumpulan (nilai 20 %)
  3. Ketepatan isi makalah (nilai 60%)

Menurut Djaslim Saladin (2006:1) Pemasaran (marketing) berasal dari kata market (pasar). Pasar dapat diartikan sebagai “tempat dimana pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan tukar-menukar barang”. Pengertian pasar secara lebih lebih lengkap adalah “semua pelanggan yang mempunyai kebutuhan atau keinginan tertentu, bersedia dan mampu melibatkan diri dalam suatu pertukaran guna memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut”.
     
Disebut pasar apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Ada sekelompok individu, organisasi.
2. Potensial real : pembeli yang mempunyai kemampuan daya beli (Purchasing power)  dan nyata.
3. Ada kebutuhan (needs) dan keinginan (wants).
4. Mempunyai perhatian (interest) terhadap produk.

Pemasaran menurut beberapa ahli yang dikutip dari Djaslim Saladin(2006:1) sebagai berikut:
1.  Philip Kotler (Edisi Milenium)
Pemasaran adalah proses sosial yang di dalamnya individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.
2.  William J. Stanton, Michael J. Etzel, dan Bruce J.Walker
Pemasaran adalah suatu sistem dapat memuaskan keinginan dan mencapai sasaran serta tujuan organisasi.
3. Warren J. Keegan
Pemasaran adalah suatu proses yang berfokus pada sumber daya manusia dan bertujuan untuk memanfaatkan peluang-peluang pasar secara  global.

Dari uraian tentang pengertian pemasaran di atas menurut Djaslim Saladin (2006:2) dapat disimpulkan :
1. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dari individu dan kelompok untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran (nilai) produk dengan yang lain.
2. Pemasaran adalah upaya menciptakan loyalitas konsumen terhadap produk yang ditawarkan.

Jelaskan perbedaan pemasaran dan penjualan!

Perbedaan Penjualan (selling) dengan Pemasaran (maketing) William J. Stanton dalam Alma (07:136)
1.    Penjualan
  1. Menekankan kegiatan pada produk
  2. Perusahaan mula-mula membuat produk, kemudian berusaha menjualnya
  3. Manajemen beroreantasi pada bagaimana tercapainya volume penjualan sebesar-besarnya
  4. Rencananya biasanya berjangka pendek (produk sekarang harus dipasarkan sekarang)
2. Pemasaran
  1. Menekankan apa yang diinginkan konsumen
  2. Perusahaan mula-mula meneliti keinginan konsumen, kemudian merancang bagaimana membuat produk tersebut agar memuaskan selera konsumen
  3. Manajemen beroreantasi pada profit, dalam arti laba total, bukan laba per unit barang
  4. Rencana dibuat jangka panjang, dalam arti memikirkan pertumbuhan perusahaan di masa datang.
Pengertian pemasaran mengandung beberapa konsep pokok: (Djaslim Saladin,2007:1)
1. Kebutuhan : suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan dasar yang dirasakan dan disadari.
2. Keinginan   : hasrat untuk memperoleh pemuas tertentu untuk kebutuhan yang lebih mendalam
3. Permintaan  : keinginan terhadap produk/jasa tertentu yang didukung oleh suatu kemampuan dan kemauan baik berwujud/ tidak.
4. Produk  : segala sesuatu yang dapat diberikan kepada seseorang untuk memuaskan suatu kebutuhan/keinginan (berwujud/tidak)
5. Pertukaran   : penentuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan seseorang dengan cara tertentu.

Pertukaran merupakan salah satu dari empat cara dalam memenuhi kebutuhan, yaitu: (Djaslim Saladin,2007:2)
1. Memproduksi sendiri (self production)
2. Dengan paksaan (corcion)
3. Meminta-minta (begging)
4. Jual beli atau pertukaran (exchange)

II. PENGERTIAN MANAJEMEN PEMASARAN, PEMASARAN

Manajemen pemasaran atau marketing management berasal dari dua kata management dan marketing, yaitu dua ilmu yang terpisah kemudian dipadukan dalam satu kegiatan. Fungsi manajemen yang diterapkan dalam marketing yaitu (Buchari Alma,07:137)
  1. Planning (perencanaan)
  2. Organizing (Menyusun organisasi yang jelas dan efisien sehingga diketahui siapa yang bertanggung jawab dalam perusahaan)
  3. Actuating (Agar pelaksanaan pekerjaan berjalan dengan lancar maka manajemen harus menetapkan bagaimana cara bekerja yang baik bagi pekerja)
  4. Controlling (kontrol dari setiap pekerjaan yang dilakukan)

Menurut Philip Kotler dalam Djaslim Saladin (2006:4) Manajemen Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan disribusi gagasan, barang, dan jasa untuk menghasilkan pertukaran yang memuaskan individu dan memenuhi tujuan organisasi.
Tujuan Manajemen Pemasaran adalah untuk mempengaruhi tingkat jangkauan waktu, komposisi permintaan, sehingga membantu organisasi mencapai sasarannya.
Pemasar menurut Philip Kotler dalam Djaslim Saladin (2006:4) adalah seseorang yang dapat menjawab tentang minat seseorang pembeli yang terlibat dalam pertukaran nilai.
Calon pembeli adalah yang diidentifikasikan oleh pemasar sebagai seorang yang bersedia dan mampu terlibat dalam pertukaran nilai.
Marketer bukan sekedar ingin mencapai target penjualan tetapi juga harus mampu menciptakan relationship.
Manajemen pemasaran di samping memperhatikan unsur-unsur bauran pemasaran, juga harus mampu mengelola semua tugas sebaik mungkin dengan melakukan: (Djaslim Saladin,2007:3)
  1. Penelitian pemasaran dengan Sistem Informasi  Pemasaran (SIP).
  2. Perencanaan pemasaran dengan Sistem Perencanaan Pemasaran (SPP).
  3. Penerapan atau pelaksanaan pemasaran dengan  Sistem Pelaksanaan Pemasaran (SPLP).
  4. Pengawasan penelitian dan evaluasi pemasaran dengan Sistem Pengendalian dan Evaluasi Pemasaran   (SP & EP).

III. PENGERTIAN BAURAN PEMASARAN
     
Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix) menurut Philip Kotler dalam Djaslim Saladin (2007:3) adalah seperangkat variabel pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran
Rangkaian variabel atau unsur-unsur itu adalah:
1. Unsur produk (product)
2. Unsur harga (price)
3. Unsur promosi (promotion)
4. Unsur tempat (place)

IV. PERKEMBANGAN KONSEP PEMASARAN
Konsep pemasaran adalah dasar pemikiran bagaiman cara aktivitas pemasaran dapat dilaksanakan berdasarkan suatu filsafat yang mantap, yang mengungkapkan pemasaran yang tanggap dan bertanggung jawab. (Djaslim Saladin,2006:5)
Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation, and Control, mengemukakan lima konsep bisnis yang berkembang dan berpengaruh dalam kegiatan pemasaran. (Buchari Alma,2007:13)

Lima konsep bisnis dalam pemasaran:
1.    Konsep Produksi (Production Concept)
    Konsep pemasaran yang memusatkan upaya mengerahkan segenap upaya untuk efisiensi produk yang tinggi dan distribusi yang luas
2.    Konsep Produk (Product Concept)
     Konsep pemasaran yang memusatkan upaya membuat produk berkualitas tinggi
     Dasar pemikiran produsen:
  1. Konsumen akan memperhatikan mutu berbagai barang sebelum membeli
  2. Konsumen mengetahui perbedaan mutu berbagai macam barang
  3. Konsumen selalu mencari barang dengan mutu baik.
  4. Produsen harus selalu menjaga mutu untuk mempertahankan pelanggan
3.    Konsep Penjualan (Selling Concept)
       Konsep berorientasi pada volume penjualan yang tinggi sehingga perusahaan perlu kegiatan penjualan yang agresif dan promosi yang gencar. Ciri khasnya adalah promosi besar-besaran.
    Dasar pemikiran konsep ini:
  1. Konsumen cenderung menolak membeli barang yang tidak penting, sehingga harus didorong untuk membeli.
  2. Konsumen dapat dipengaruhi melalui stimulasi promosi
  3. Tugas produsen mendorong penjualan
4.    Konsep Pemasaran (Marketing Concept)
    Konsep berorientasi pada kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.
   
Dasar pemikiran konsep ini:
  1. Konsumen selalu memilih barang yang dapat memuaskan needs dan wantsnya
  2. Konsumen dapat dikelompokkan berdasarkan needs dan wantsnya
  3. Tugas organisasi adalah meneliti dan menetapkan segmentasi dan memilih pasar serta mengembangkan program pemasaran yang efektif
5.    Konsep Pemasaran Sosial (Societal Marketing Concept) Konsep pemasaran yang berorientasi pada kesejahteraan konsumen dan masyarakat
    Dasar pemikiran konsep ini:
  1. Gejala konsumerisme akan muncul apabila masyarakat memperoleh barang yang baik dan layanan yang memuaskan
  2. Masyarakat akan menuntut tanggung jawab organisasi apabila mendapat perlakuan tidak baik dan ekosistem terganggu
  3. Masyarakat akan selalu menghendaki jaminan keselamatan komoditi yang dibeli
Contoh: fast food (kolesterol), kemasan botol plastik (polusi)
6. Konsep Pemasaran Global (Global Marketing Concept) Konsep pemasaran yang berupaya memahami semua faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran (lingkungan) melalui manajemen strategis yang mantap. Sedangkan tujuan akhirnya berupaya untuk memenuhi keinginan semua terlibat dalam perusahaan (stakeholder benefits)

Perbedaan konsep penjualan, konsep pemasaran, dan konsep global: (Djaslim Saladin,2007:7)
Pusat Perhatian
Prosedur dan Alat
Hasil Akhir
Konsep Penjualan
Produk
Penjualan & Promosi
Laba dari jumlah penjualan
Konsep Pemasaran
Kebutuhan
Pemasaran Terpadu
Laba dari kepuasan pelanggan
Konsep Global
Environment
Strategic Management
Stakeholder benefits

     



Pertemuan 2
ANALISIS PASAR DAN PERILAKU PEMBELI

I. PASAR KONSUMEN/PASAR INDIVIDU (CONSUMER MARKET / INDIVIDUAL MARKET)
Manajemen pemasaran harus memahami perilaku pembelian  pasar sasaran. Salah satu pasar sasaran adalah pasar konsumen (consumer market).
Menurut Djaslim Saladin (2006:54) pasar konsumen adalah terdiri dari semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang dan jasa untuk kepentingan pribadi.
Kegiatan penelitian konsumen merupakan upaya untuk mempelajari atau menjawab tujuh pertanyaan penting (7 O’s), yaitu
  1. Siapa pembeli itu?... Occupants
  2. Apa yang mereka beli?...Objects
  3. Mengapa mereka membeli?...Organizations
  4. Siapa yang berpartisipasi dalam pembelian?... Organizations
  5. Bagaimana mereka membeli?...Operations
  6. Kapan mereka membeli?...Occasions
  7. Di mana mereka membeli?...Outlets

II. PASAR BARANG INDUSTRI/PASAR BISNIS
Pasar barang industri menurut Philip Kotler disebut pasar bisnis, sebagai lawan dari pasar konsumen (akhir). Pasar bisnis adalah semua organisasi/industri yang mendapat barang dan jasa yang digunakan untuk memproduksi barang lain. Buchari Alma (2007:45)           
Menurut Buchari Alma (2007:44) ada dua pasar barang industri yaitu:
  1. Original Market :
Pasar industri yang sebenarnya diarahkan ke pemakai industri untuk dipakai membuat barang baru atau membantu dalam proses pekerjaan
  1.  Replacement Market
Diarahkan kepada konsumen, yang ingin mengganti barangnya yang sudah tua

Ada perbedaan antara barang industri dengan barang konsumsi, Barang industri mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.  Pasar barang industri secara geografis dikonsentrir dalam beberapa daerah yang terbatas
2. Pembeli perspektif sangat terbatas jumlahnya sebab pembeli barang industri hanya beberapa saja jumlahnya bila dibandingkan dengan pembeli barang konsumsi.
3.  Order yang dilakukan oleh industri biasanya dalam jumlah yang besar
4.    Pertimbangan teknis sangat menentukan sebab barang industri dibeli untuk diolah lebih lanjut.
5.    Permintaannya dipengaruhi oleh permintaan barang konsumsi (derived demand)

Ciri-ciri pasar bisnis:
  1. Pembeli terkonsentrasi secara geografis, ada lokasi tertentu untuk industri.
  2. Pembeli tidak banya, hanya ada pabrikan saja yang membeli
  3. Volume pembelanjaan banyak, sesuai kapasitas produk yang akan dibuat, dan juga untuk persediaan
  4. Pembelian profesional, dibutuhkan tenaga ahli yang menilai barang akan dibeli dan meminta proposal penawaran meneliti dan mengetes produk yang ditawarkan.
  5. Permintaan tidak elastis, sebab harga tidak banyak pengaruhnya, tetapi sangat terhadap permintaan adalah situasi permintaan terhadap produksinya . (Derived Demand)
  6. Hubungan pemasok dan pelanggan sangat erat.
  7. Banyak orang yang terlibat untuk satu pembelian bisnis.
  8. Pembelian sering bersifat langsung dari pabrik yang memproduksi barang tersebut.
  9. Sering berlaku taktik imbal beli, artinya si pemasok bahan juga membeli hasil produksi perusahaan yang membeli bahan.
Para pembeli dalam pasar bisnis ialah organisasi baik organisasi pemerintah maupun non pemerintah. Biasanya dilakukan lelang untuk pemasok bonafid. Sering terjadi  commercial bribery yaitu penyogokan yang dilakukan pemasar bisnis terhadap personil pembelian.

III. PERILAKU PEMBELI

A.       MOTIF-MOTIF PEMBELIAN (BUYING MOTIVE)
1.    Primary buying motive (motif membeli yang sebenarnya)
2. Selective buying motive
     Pemilihan terhadap barang berdasarkan :
     a.     ratio (rational buying motive)
     b.    waktu (time buying motive)
     c.     emosi (emotional buying motive)
3. Patronage buying motive (pemilihan yang ditujukan kepada tempat yang mempunyai layanan yang memuaskan, tempat dekat, cukup persediaan, dll)

B. KEBIASAN MEMBELI (BUYING HABITS)
Kebiasaan membeli (buying habits) maksudnya ialah waktu kapan seseorang suka membelanjakan uangnya. (Buchari Alma:2007:97).
Orang Indonesia biasa banyak berbelanja pada awal bulan karena selesai gajian. Juga pada akhir minggu bagi buruh mingguan dan pada saat-saat menghadapi hari raya, paling ramai orang berbelanja. Akibatnya harga-harga menjadi naik. Gejala buying habits berulang setiap tahun. Oleh sebab itu, para pedagang sudah bersiap-siap jauh sebelumnya menghadapi saat buying habits datang.

C. PERANAN MEMBELI (BUYING ROLES)
  1. Pengambil inisiatif (initiator): orang yang pertama menyarankan gagasan membeli
  2. Orang yang mempengaruhi (influences): seseorang yang memberikan pengaruh yang diperhitungkan nasihatnya.
  3. Pembuat keputusan (dicider’s): seseorang yang menentukan sebagian atau keseluruhan pengambilan keputusan
  4. Pembeli (buyers) ; mereka yang melakukan pembelian yang sebenarnya
  5. Pemakai (user): seseorang/beberapa orang yang menikmati atau memakai produk atau jasa tersebut.

D. TAHAP-TAHAP PROSES MEMBELI
1.    Pengenalan kebutuhan/masalah (need recognition)  
2.   Pencarian informasi (information search)
Sumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok :
a.    Sumber pribadi: keluarga, teman-teman, tetangga dan kenalan.
b.    Sumber niaga    : periklanan, petugas penjualan, penjual, kemasan dan pemajangan.
c.    Sumber umum   : media massa dan organisasi konsumen
d.    Sumber pengalaman: pernah menangani, menguji dan mempergunakan produk.
3.Penilaian alternatif (evaluation of alternatives)
   Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen :
a.  Sifat-sifat produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen terhadap produk atau jasa tersebut
b. Pemasar hendaklah lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan ciri-ciri produk.
c.    Kepercayaan konsumen terhadap ciri-ciri merek yang menonjol.
d.    Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang diperoleh dari produk dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari.
e.    Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak ciri-ciri barang.
4.   Keputusan membeli (purchase decision)
     Penilaian terhadap keputusan membeli didahului oleh maksud keputusan membeli, artinya apa yang menyebabkan maksud untuk membeli tersebut.
Ada dua faktor penyebabnya :
a.  Sikap orang lain: keputusan membeli tersebut banyak dipengaruhi oleh teman-teman, tetangga, atau siapa saja yang ia percayai.
b.  Faktor-faktor situasi yang tidak terduga: faktor pendapatan keluarga, dan keuntungan yang diharapkan dari produk tersebut.

Secara umum proses pengambilan keputusan membeli dapat dikategarikan  ke dalam tiga bentuk (Buchari Alma,2006:104):
a.    Proses pengambilan keputusan yang luas (extended decision making)
Banyak muncul pertimbangan (merek, mutu, model dsb) Biasanya pada barang mahal dan jarang dibeli.
b.    Pengambilan keputusan terbatas (limited decision making) Konsumen telah mengenal masalahnya, hanya beberapa alternatif.
c.    Proses pengambilan keputusan yang bersifat rutin, kebiasaan (habitual decision making) konsumen telah mengenal masalahnya, jelas merek, cepat mengambil keputusan.
5.   Perilaku pasca pembelian (postpurchase behavior)
a.    Kepuasan pasca pembelian      
     Kepuasan pembeli setelah ia membeli produk tersebut. Ada beberapa tingkat kepuasan yaitu sangat puas, puas, sedikit puas, kecewa dan sangat kecewa. Kepuasan pembeli itu dapat dirumuskan sebagai berikut:
                       
S = f(E,P)                                                       
                             
            S          = Kepuasan membeli
            f           = fungsi (yang menentukan)
            E          = ekspektasi (pengharapan) konsumen
            P          = pandangan prestasi
b. Tindakan-tindakan pasca pembelian        
     Bagaimana tindak lanjut yang dilakukan konsumen atas tingkat kepuasan, kalau puas apakah ia selalu mempergunakan atau membeli produk tersebut, kalau tidak puas apakah akan meninggalkan.
c.  Penggunaan dan pembuangan pasca pembelian

     Marketer selalu memonitor bagaimana pembeli mempergunakan dan memanfaatkan produk. Jika konsumen mempertimbangkan penggunaan produk baru suatu produk, maka marketer akan tinggi gunanya sebab penggunaan ini dapat disebarluskan. Fokus utama adalah menciptkan citra (loyalitas) pada pembeli.