

Blogroll
Labels
Mengenai Saya
Diberdayakan oleh Blogger.
Arsip Blog
-
▼
2015
(34)
-
▼
Juli
(30)
- Seminar
- Kegiatan
- Pertemuan 1 PENDAHULUAN CAPAIAN PEMBELAJARAN ...
- Pertemuan 2 ANALISIS PASAR DAN PERILAKU PEMBELI ...
- Pertemuan 3 STRATEGI PEMASARAN I. PENGERTIA...
- Pertemuan 4 STRATEGI PEMASARAN DALAM BERBAGAI PO...
- Pertemuan 5 KEBIJAKSANAAN PRODUK I. PENGERTIA...
- Pertemuan 6 PROGRAM PENGEMBANGAN PRODUK BARU ...
- TUGAS MAHASISWA Tugas mahasiswa adalah membuat...
- Pertemuan 9 STRATEGI PENETAPAN HARGA I . PENG...
- Pertemuan 10 STRATEGI DISTRIBUSI I. PENGERTI...
- Pertemuan 11 STRATEGI PROMOSI I. PENGERTIAN ...
- Pertemuan 12 STRATEGI KEPUASAN PELANGGAN I . ...
- Pertemuan 12 STRATEGI KEPUASAN PELANGGAN I . ...
- Pertemuan 13 PENGUKURAN DAN STRATEGI KEPUASAN PE...
- Pertemuan 14 STRATEGI PEMASARAN INTERNASIONAL ...
- PERTEMUAN 14 LAPORAN MANAJERIAL LAPORAN Lap...
- PERTEMUAN 13 KONTROL PRODUKTIVITAS PENGUKURAN...
- PERTEMUAN 12 LINGKUNGAN PERKANTORAN Lingkunga...
- PERTEMUAN 11 LAY OUT PERKANTORAN Pengertian d...
- PERTEMUAN 10 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN FORMUL...
- PERTEMUAN 9 KEGIATAN PERKANTORAN Mengelola Ca...
- PERTEMUAN 6 SISTEM INFORMASI PERKANTORAN Peng...
- PERTEMUAN 6 SISTEM INFORMASI PERKANTORAN Peng...
- PERTEMUAN 5 TEKNOLOGI KOMUNIKASI PERKANTORAN ...
- PERTEMUAN 4 KOMUNIKASI PERKANTORAN Pengerti...
- PERTEMUAN 3 PROSEDUR PERKANTORAN Definisi P...
- PERTEMUAN 2 ORGANISASI PERKANTORAN PRINSIP O...
- Managemen Perkantoran
-
▼
Juli
(30)
Pertemuan 1
PENDAHULUAN
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
1.
Mahasiswa
dapat memahami tentang strategi pemasaran pada berbagai segmen pasar dan
diharapkan dapat mengimplemantasikan ke pasar nasional.
2.
Mahasiswa
dapat memahami tentang strategi dalam memasuki pasar internasional dan
diharapkan dapat mengimplemantasikan ke pasar global dalam menghadapi
persaingan.
KONTRAK
PERKULIAHAN
- Manajemen
Pemasaran merupakan Mata Kuliah
yang diambil oleh mahasiswa di semester 5 (lima) dengan 3 (tiga) sks
dalam bentuk tatap muka
- Pertemuan 1-6 dilakukan seperti biasanya dimana
dosen menyampaikan materi kepada mahasiswa
- Pertemuan 7 mengumpulkan makalah dengan menganalisis suatu perusahaan dipandang dari
sudut manajemen pemasaran dan diadakan
QUIZ / review materi.
- Pertemuan 8 diadakan UTS dimana materi diambil
dari pertemuan 1-6
- Pertemuan 9-11 yang diadakan setelah UTS
dilakukan sama seperti Pertemuan 1-6 dimana dosen menyampaikan materi
kepada mahasiswa.
- Pertemuan 15 diadakan QUIZ / review materi dan mempresentasikan makalah.
- Pertemuan 16 diadakan UAS dimana materi diambil dari pertemuan 9-11
sebanyak 80% dan pertemuan 1-6 sebanyak 20%
Sistem Penilaian Manajemen Pemasaran
10%
Absensi
20% Tugas & Quiz
Point nilai Quis 1 :
25
Point Makalah : 25
Point nilai Tugas Mahasiswa : 25
Point nilai Quis 2 :
25
30% UTS
40% UAS
Bentuk tugas
yang harus dilakukan adalah :
- Mahasiswa diharapkan mengerjakan tugas yang
diberikan oleh dosen pada setiap pertemuan
- Quis
dilakukan 2 kali yaitu pada pertemuan 7 dan 15.
- Pembuatan
makalah dikumpulkan pada pertemuan 7
Isi dari Makalah tersebut antara lain:
- Kerapihan
makalah (nilai 20 %)
- Ketepatan
waktu pengumpulan (nilai 20 %)
- Ketepatan
isi makalah (nilai 60%)
Menurut Djaslim
Saladin (2006:1) Pemasaran (marketing) berasal dari kata market
(pasar). Pasar dapat diartikan sebagai “tempat dimana pembeli dan penjual
bertemu untuk melakukan tukar-menukar barang”. Pengertian pasar secara lebih
lebih lengkap adalah “semua pelanggan yang mempunyai kebutuhan atau keinginan
tertentu, bersedia dan mampu melibatkan diri dalam suatu pertukaran guna
memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut”.
Disebut pasar apabila memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
1. Ada sekelompok individu, organisasi.
2. Potensial real : pembeli yang mempunyai kemampuan
daya beli (Purchasing power) dan
nyata.
3. Ada kebutuhan (needs) dan keinginan (wants).
4. Mempunyai perhatian (interest) terhadap
produk.
Pemasaran
menurut beberapa ahli yang dikutip dari Djaslim Saladin(2006:1) sebagai
berikut:
1. Philip Kotler (Edisi Milenium)
Pemasaran adalah proses sosial yang di dalamnya
individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan
pihak lain.
2. William J. Stanton, Michael J. Etzel, dan
Bruce J.Walker
Pemasaran adalah suatu sistem dapat memuaskan
keinginan dan mencapai sasaran serta tujuan organisasi.
3. Warren J.
Keegan
Pemasaran adalah suatu proses yang berfokus pada
sumber daya manusia dan bertujuan untuk memanfaatkan peluang-peluang pasar
secara global.
Dari uraian
tentang pengertian pemasaran di atas menurut Djaslim Saladin (2006:2) dapat
disimpulkan :
1. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial
dari individu dan kelompok untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui
penciptaan, penawaran, dan pertukaran (nilai) produk dengan yang lain.
2. Pemasaran adalah upaya menciptakan loyalitas konsumen terhadap produk
yang ditawarkan.
Jelaskan
perbedaan pemasaran dan penjualan!
Perbedaan
Penjualan (selling) dengan Pemasaran (maketing) William J. Stanton dalam
Alma (07:136)
1.
Penjualan
- Menekankan
kegiatan pada produk
- Perusahaan
mula-mula membuat produk, kemudian berusaha menjualnya
- Manajemen
beroreantasi pada bagaimana tercapainya volume penjualan sebesar-besarnya
- Rencananya
biasanya berjangka pendek (produk sekarang harus dipasarkan sekarang)
2.
Pemasaran
- Menekankan
apa yang diinginkan konsumen
- Perusahaan
mula-mula meneliti keinginan konsumen, kemudian merancang bagaimana
membuat produk tersebut agar memuaskan selera konsumen
- Manajemen
beroreantasi pada profit, dalam arti laba total, bukan laba per unit
barang
- Rencana
dibuat jangka panjang, dalam arti memikirkan pertumbuhan perusahaan di
masa datang.
Pengertian pemasaran mengandung beberapa konsep pokok:
(Djaslim Saladin,2007:1)
1. Kebutuhan : suatu keadaan akan sebagian dari
pemuasan dasar yang dirasakan dan disadari.
2. Keinginan
: hasrat untuk memperoleh pemuas tertentu untuk kebutuhan yang lebih
mendalam
3. Permintaan
: keinginan terhadap produk/jasa tertentu yang didukung oleh suatu
kemampuan dan kemauan baik berwujud/ tidak.
4. Produk : segala sesuatu yang dapat diberikan kepada
seseorang untuk memuaskan suatu kebutuhan/keinginan (berwujud/tidak)
5. Pertukaran
: penentuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan seseorang dengan
cara tertentu.
Pertukaran
merupakan salah satu dari empat cara dalam memenuhi kebutuhan, yaitu: (Djaslim
Saladin,2007:2)
1. Memproduksi
sendiri (self production)
2. Dengan
paksaan (corcion)
3. Meminta-minta
(begging)
4. Jual beli
atau pertukaran (exchange)
II. PENGERTIAN MANAJEMEN PEMASARAN, PEMASARAN
Manajemen
pemasaran atau marketing management berasal dari dua kata management dan
marketing, yaitu dua ilmu yang terpisah kemudian dipadukan dalam satu kegiatan.
Fungsi manajemen yang diterapkan dalam marketing yaitu (Buchari Alma,07:137)
- Planning (perencanaan)
- Organizing (Menyusun organisasi yang jelas dan efisien
sehingga diketahui siapa yang bertanggung jawab dalam perusahaan)
- Actuating (Agar pelaksanaan pekerjaan berjalan dengan lancar
maka manajemen harus menetapkan bagaimana cara bekerja yang baik bagi
pekerja)
- Controlling (kontrol
dari setiap pekerjaan yang dilakukan)
Menurut Philip
Kotler dalam Djaslim Saladin (2006:4) Manajemen Pemasaran adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan disribusi
gagasan, barang, dan jasa untuk menghasilkan pertukaran yang memuaskan individu
dan memenuhi tujuan organisasi.
Tujuan Manajemen
Pemasaran adalah untuk mempengaruhi tingkat jangkauan waktu, komposisi
permintaan, sehingga membantu organisasi mencapai sasarannya.
Pemasar menurut
Philip Kotler dalam Djaslim Saladin (2006:4) adalah seseorang yang dapat
menjawab tentang minat seseorang pembeli yang terlibat dalam pertukaran nilai.
Calon pembeli
adalah yang diidentifikasikan oleh pemasar sebagai seorang yang bersedia dan
mampu terlibat dalam pertukaran nilai.
Marketer bukan
sekedar ingin mencapai target penjualan tetapi juga harus mampu menciptakan relationship.
Manajemen
pemasaran di samping memperhatikan unsur-unsur bauran pemasaran, juga harus
mampu mengelola semua tugas sebaik mungkin dengan melakukan: (Djaslim
Saladin,2007:3)
- Penelitian pemasaran dengan Sistem Informasi Pemasaran (SIP).
- Perencanaan pemasaran dengan Sistem Perencanaan
Pemasaran (SPP).
- Penerapan atau pelaksanaan pemasaran dengan Sistem Pelaksanaan Pemasaran (SPLP).
- Pengawasan penelitian dan evaluasi pemasaran dengan Sistem Pengendalian dan
Evaluasi Pemasaran (SP & EP).
III. PENGERTIAN BAURAN
PEMASARAN
Pengertian
Bauran Pemasaran (Marketing Mix) menurut Philip Kotler dalam Djaslim
Saladin (2007:3) adalah seperangkat variabel pemasaran yang dapat dikuasai oleh
perusahaan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran
Rangkaian
variabel atau unsur-unsur itu adalah:
1. Unsur produk (product)
2. Unsur harga (price)
3. Unsur promosi (promotion)
4. Unsur tempat (place)
IV. PERKEMBANGAN
KONSEP PEMASARAN
Konsep pemasaran
adalah dasar pemikiran bagaiman cara aktivitas pemasaran dapat dilaksanakan
berdasarkan suatu filsafat yang mantap, yang mengungkapkan pemasaran yang
tanggap dan bertanggung jawab. (Djaslim Saladin,2006:5)
Philip Kotler
dalam bukunya Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation, and
Control, mengemukakan lima konsep bisnis yang berkembang dan berpengaruh
dalam kegiatan pemasaran. (Buchari Alma,2007:13)
Lima konsep
bisnis dalam pemasaran:
1.
Konsep Produksi
(Production Concept)
Konsep
pemasaran yang memusatkan upaya mengerahkan segenap upaya untuk efisiensi
produk yang tinggi dan distribusi yang luas
2.
Konsep Produk (Product
Concept)
Konsep pemasaran yang memusatkan upaya membuat produk
berkualitas tinggi
Dasar pemikiran produsen:
- Konsumen
akan memperhatikan mutu berbagai barang sebelum membeli
- Konsumen
mengetahui perbedaan mutu berbagai macam barang
- Konsumen
selalu mencari barang dengan mutu baik.
- Produsen
harus selalu menjaga mutu untuk mempertahankan pelanggan
3.
Konsep Penjualan
(Selling Concept)
Konsep berorientasi pada volume penjualan
yang tinggi sehingga perusahaan perlu kegiatan penjualan yang agresif dan
promosi yang gencar. Ciri khasnya adalah promosi besar-besaran.
Dasar pemikiran konsep ini:
- Konsumen
cenderung menolak membeli barang yang tidak penting, sehingga harus
didorong untuk membeli.
- Konsumen
dapat dipengaruhi melalui stimulasi promosi
- Tugas
produsen mendorong penjualan
4.
Konsep Pemasaran
(Marketing Concept)
Konsep berorientasi pada kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran.
Dasar pemikiran konsep ini:
- Konsumen
selalu memilih barang yang dapat memuaskan needs dan wantsnya
- Konsumen
dapat dikelompokkan berdasarkan needs dan wantsnya
- Tugas
organisasi adalah meneliti dan menetapkan segmentasi dan memilih pasar
serta mengembangkan program pemasaran yang efektif
5.
Konsep Pemasaran
Sosial (Societal Marketing Concept) Konsep pemasaran yang berorientasi pada kesejahteraan
konsumen dan masyarakat
Dasar pemikiran konsep ini:
- Gejala
konsumerisme akan muncul apabila masyarakat memperoleh barang yang baik
dan layanan yang memuaskan
- Masyarakat
akan menuntut tanggung jawab organisasi apabila mendapat perlakuan tidak
baik dan ekosistem terganggu
- Masyarakat
akan selalu menghendaki jaminan keselamatan komoditi yang dibeli
Contoh: fast food (kolesterol), kemasan
botol plastik (polusi)
6. Konsep Pemasaran Global (Global Marketing
Concept)
Konsep pemasaran yang berupaya memahami semua
faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran (lingkungan) melalui
manajemen strategis yang mantap. Sedangkan tujuan akhirnya berupaya untuk memenuhi
keinginan semua terlibat dalam perusahaan (stakeholder benefits)
Perbedaan konsep
penjualan, konsep pemasaran, dan konsep global: (Djaslim Saladin,2007:7)
Pusat Perhatian
|
Prosedur dan Alat
|
Hasil Akhir
|
|
Konsep Penjualan
|
Produk
|
Penjualan & Promosi
|
Laba dari jumlah penjualan
|
Konsep Pemasaran
|
Kebutuhan
|
Pemasaran Terpadu
|
Laba dari kepuasan pelanggan
|
Konsep Global
|
Environment
|
Strategic Management
|
Stakeholder benefits
|
Pertemuan 2
ANALISIS
PASAR DAN PERILAKU PEMBELI
I. PASAR
KONSUMEN/PASAR INDIVIDU (CONSUMER MARKET / INDIVIDUAL MARKET)
Manajemen
pemasaran harus memahami perilaku pembelian
pasar sasaran. Salah satu pasar sasaran adalah pasar konsumen (consumer
market).
Menurut Djaslim
Saladin (2006:54) pasar konsumen adalah terdiri dari semua individu dan rumah
tangga yang membeli atau memperoleh barang dan jasa untuk kepentingan pribadi.
Kegiatan
penelitian konsumen merupakan upaya untuk mempelajari atau menjawab tujuh
pertanyaan penting (7 O’s), yaitu
- Siapa pembeli itu?... Occupants
- Apa yang mereka beli?...Objects
- Mengapa mereka membeli?...Organizations
- Siapa yang berpartisipasi dalam pembelian?... Organizations
- Bagaimana mereka membeli?...Operations
- Kapan mereka membeli?...Occasions
- Di mana mereka membeli?...Outlets
II. PASAR BARANG
INDUSTRI/PASAR BISNIS
Pasar barang
industri menurut Philip Kotler disebut pasar bisnis, sebagai lawan dari pasar
konsumen (akhir). Pasar bisnis adalah semua organisasi/industri yang mendapat
barang dan jasa yang digunakan untuk memproduksi barang lain. Buchari Alma
(2007:45)
Menurut Buchari
Alma (2007:44) ada dua pasar barang industri yaitu:
- Original Market :
Pasar industri yang sebenarnya diarahkan ke pemakai
industri untuk dipakai membuat barang baru atau membantu dalam proses pekerjaan
- Replacement Market
Diarahkan kepada konsumen, yang ingin
mengganti barangnya yang sudah tua
Ada perbedaan
antara barang industri dengan barang konsumsi, Barang industri mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
1. Pasar barang
industri secara geografis dikonsentrir dalam beberapa daerah yang terbatas
2. Pembeli
perspektif sangat terbatas jumlahnya sebab pembeli barang industri hanya
beberapa saja jumlahnya bila dibandingkan dengan pembeli barang konsumsi.
3. Order yang
dilakukan oleh industri biasanya dalam jumlah yang besar
4.
Pertimbangan
teknis sangat menentukan sebab barang industri dibeli untuk diolah lebih
lanjut.
5.
Permintaannya
dipengaruhi oleh permintaan barang konsumsi (derived demand)
Ciri-ciri pasar
bisnis:
- Pembeli
terkonsentrasi secara geografis, ada lokasi tertentu untuk industri.
- Pembeli
tidak banya, hanya ada pabrikan saja yang membeli
- Volume
pembelanjaan banyak, sesuai kapasitas produk yang akan dibuat, dan juga
untuk persediaan
- Pembelian
profesional, dibutuhkan tenaga ahli yang menilai barang akan dibeli dan
meminta proposal penawaran meneliti dan mengetes produk yang ditawarkan.
- Permintaan
tidak elastis, sebab harga tidak banyak pengaruhnya, tetapi sangat
terhadap permintaan adalah situasi permintaan terhadap produksinya . (Derived Demand)
- Hubungan pemasok dan pelanggan sangat erat.
- Banyak orang yang terlibat untuk satu pembelian
bisnis.
- Pembelian sering bersifat langsung dari pabrik
yang memproduksi barang tersebut.
- Sering berlaku taktik imbal beli, artinya
si pemasok bahan juga membeli hasil produksi perusahaan yang membeli
bahan.
Para
pembeli dalam pasar bisnis ialah organisasi baik organisasi pemerintah maupun
non pemerintah. Biasanya dilakukan lelang untuk pemasok bonafid. Sering
terjadi commercial bribery yaitu
penyogokan yang dilakukan pemasar bisnis terhadap personil pembelian.
III. PERILAKU
PEMBELI
A.
MOTIF-MOTIF
PEMBELIAN (BUYING MOTIVE)
1.
Primary buying
motive
(motif
membeli yang sebenarnya)
2. Selective buying motive
Pemilihan
terhadap barang berdasarkan :
a. ratio (rational buying motive)
b. waktu (time buying motive)
c. emosi (emotional buying motive)
3. Patronage buying motive (pemilihan yang
ditujukan kepada tempat yang mempunyai layanan yang memuaskan, tempat dekat,
cukup persediaan, dll)
B. KEBIASAN
MEMBELI (BUYING HABITS)
Kebiasaan
membeli (buying habits) maksudnya ialah waktu kapan seseorang suka
membelanjakan uangnya. (Buchari Alma:2007:97).
Orang Indonesia
biasa banyak berbelanja pada awal bulan karena selesai gajian. Juga pada akhir
minggu bagi buruh mingguan dan pada saat-saat menghadapi hari raya, paling
ramai orang berbelanja. Akibatnya harga-harga menjadi naik. Gejala buying
habits berulang setiap tahun. Oleh sebab itu, para pedagang sudah bersiap-siap
jauh sebelumnya menghadapi saat buying habits datang.
C. PERANAN
MEMBELI (BUYING ROLES)
- Pengambil inisiatif (initiator): orang
yang pertama menyarankan gagasan membeli
- Orang yang mempengaruhi (influences): seseorang
yang memberikan pengaruh yang diperhitungkan nasihatnya.
- Pembuat keputusan (dicider’s): seseorang
yang menentukan sebagian atau keseluruhan pengambilan keputusan
- Pembeli (buyers) ; mereka
yang melakukan pembelian yang sebenarnya
- Pemakai (user):
seseorang/beberapa orang yang menikmati atau memakai produk atau jasa
tersebut.
D. TAHAP-TAHAP
PROSES MEMBELI
1.
Pengenalan
kebutuhan/masalah (need recognition)
2. Pencarian
informasi (information search)
Sumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok
:
a.
Sumber pribadi:
keluarga, teman-teman, tetangga dan kenalan.
b.
Sumber niaga : periklanan, petugas penjualan, penjual, kemasan dan pemajangan.
c.
Sumber umum : media massa dan organisasi konsumen
d.
Sumber
pengalaman: pernah menangani, menguji dan mempergunakan produk.
3.Penilaian alternatif (evaluation of alternatives)
Terdapat
lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen :
a. Sifat-sifat
produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen terhadap
produk atau jasa tersebut
b. Pemasar
hendaklah lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan
ciri-ciri produk.
c.
Kepercayaan
konsumen terhadap ciri-ciri merek yang menonjol.
d.
Fungsi
kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang diperoleh dari
produk dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari.
e.
Bagaimana
prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak ciri-ciri barang.
4. Keputusan membeli (purchase
decision)
Penilaian terhadap keputusan
membeli didahului oleh maksud keputusan membeli, artinya apa yang menyebabkan
maksud untuk membeli tersebut.
Ada dua faktor penyebabnya :
a. Sikap orang lain: keputusan
membeli tersebut banyak dipengaruhi oleh teman-teman, tetangga, atau siapa saja
yang ia percayai.
b. Faktor-faktor situasi yang
tidak terduga: faktor pendapatan keluarga, dan keuntungan yang diharapkan dari
produk tersebut.
Secara umum proses pengambilan keputusan membeli dapat
dikategarikan ke dalam tiga bentuk
(Buchari Alma,2006:104):
a.
Proses
pengambilan keputusan yang luas (extended decision making)
Banyak muncul pertimbangan (merek, mutu,
model dsb) Biasanya pada barang mahal dan jarang dibeli.
b.
Pengambilan
keputusan terbatas (limited decision making) Konsumen telah
mengenal masalahnya, hanya beberapa alternatif.
c.
Proses
pengambilan keputusan yang bersifat rutin, kebiasaan (habitual decision
making)
konsumen telah mengenal masalahnya, jelas merek, cepat mengambil keputusan.
5. Perilaku
pasca pembelian (postpurchase behavior)
a. Kepuasan pasca pembelian
Kepuasan pembeli setelah ia
membeli produk tersebut. Ada beberapa tingkat kepuasan yaitu sangat puas, puas,
sedikit puas, kecewa dan sangat kecewa. Kepuasan pembeli itu dapat dirumuskan
sebagai berikut:
S = f(E,P)
S =
Kepuasan membeli
f = fungsi (yang menentukan)
E = ekspektasi (pengharapan) konsumen
P = pandangan prestasi
b. Tindakan-tindakan pasca pembelian
Bagaimana tindak lanjut yang
dilakukan konsumen atas tingkat kepuasan, kalau puas apakah ia selalu
mempergunakan atau membeli produk tersebut, kalau tidak puas apakah akan
meninggalkan.
c. Penggunaan dan pembuangan
pasca pembelian
Marketer selalu memonitor
bagaimana pembeli mempergunakan dan memanfaatkan produk. Jika konsumen
mempertimbangkan penggunaan produk baru suatu produk, maka marketer akan tinggi
gunanya sebab penggunaan ini dapat disebarluskan. Fokus utama adalah menciptkan
citra (loyalitas) pada pembeli.
Langganan:
Postingan (Atom)