Pertemuan 9
STRATEGI
PENETAPAN HARGA
I . PENGERTIAN
HARGA
Harga adalah
“sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa. Harga
dapat juga dikatakan penentuan nilai suatu produk di benak konsumen” Djaslim
Saladin (2007:95)
Harga bisa diungkapkan
dengan berbagai istilah, misalnya iuran, tarif, sewa, bunga, premium, komisi,
upah, gaji, honorarium, SPP, dsb.
II. PERANAN HARGA
Harga merupakan
satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan
bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (produk,distribusi, promosi)
menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran).
Harga merupakan
unsur bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan
cepat, sedangkan karakteristik produk atau komitmen saluran distribusi tidak
dapat diubah/disesuaikan dengan mudah dan cepat, karena biasanya menyangkut
keputusan jangka panjang. Fandy Tjiptono (2000;151)
Harga merupakan
komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan. Hal ini terlihat
jelas pada persamaan. Fandy Tjiptono (2000;151)
Laba = Pendapatan Total - Biaya Total
(Harga/unit x Kuantitas yang terjual) -
Biaya Total
Dari sudut
pandang konsumen, harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana
harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau
jasa. Nilai (value) dapat didefinisikan sebagai rasio antara
manfaat yang dirasakan terhadap harga.
Fandy Tjiptono (2000;151)
Nilai = Manfaat yang dirasakan
Harga
III. TUJUAN
PENETAPAN HARGA
- Tujuan berorientasi maksimalisasi laba/keuntungan (Profit
maximalitazion pricing)
- Tujuan berorentasi pada volume (Volume pricing objective)
- Tujuan berorientasi pada citra (image)
- Tujuan stabilisasi harga
IV.
FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM PENETAPAN HARGA
Menurut Kotler dan Amstrong dalam Fandy Tjiptono
(2000: 154) ada dua faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan
harga yaitu
A. Faktor
internal perusahaan
1. Tujuan pemasaran perusahaan
2. Strategi bauran pemasaran
3. Biaya
4. Organisasi
B. Faktor
lingkungan eksternal
1. Sifat pasar
2. Persaingan
3. Unsur-unsur eksternal lainnya
V. METODE PENETAPAN HARGA JUAL
1. Penetapan
harga markup (markup pricing)
Biaya / unit = Biaya variabel + Biaya tetap
Penjualan/unit

(1-laba yang
diinginkan)
Produsen pemanggang roti telah mengeluarkan
biaya-biaya:
-
Biaya
variabel : Rp 10
-
Biaya tetap : Rp 300.000
-
Perkiraan penjualan
: 50.000 unit
Biaya/unit = 10
+ 300.000 = Rp 16
50.000
Apabila perusahaan menginginkan laba 20%, maka:
Harga jual/unit =
Rp 16 = Rp 20
(1-0,20)
Produsen pemanggang roti telah mengeluarkan
biaya-biaya:
-
Biaya
variabel : Rp 10
-
Biaya tetap : Rp 300.000
-
Perkiraan
penjualan : 50.000 unit
Biaya/unit = 10
+ 300.000 = Rp 16
50.000
Apabila perusahaan menginginkan laba 20%, maka:
Harga jual/unit =
Rp 16 = Rp 20
(1-0,20)
Apabila semua unit terjual (50.000 unit), maka
perusahaan akan memperoleh laba sebesar:
Nilai terjual :
50.000 x Rp 20 = Rp 1.000.000
Biaya produksi :
50.000 x Rp 16 = Rp 800.000 –
Laba = Rp
200.000
Jika perusahaan menjual 30.000 unit, maka perusahaan
akan laba/rugi? Berapakah keuntungan/kerugiannya?
2. Penetapan harga menurut tingkat keuntungan sasaran (target
return pricing)
Perusahaan menetapkan harga jual berdasarkan target
rate of return dari biaya total yang dikeluarkan ditambah laba yang diharapkan
pada volume penjualan yang diperkirakan. Ini ditetapkan dalam jangka panjang.
Djaslim Saladin, (2007:96)
Contoh:
-
Kapasitas produksi = 1.000.000
unit
- Kapasitas produksi sebenarnya
80% dari kapasitas penuh.
- Total cost yang diperlukan
untuk menghasilkan jumlah tersebut = Rp 10.000.000
- Laba yang diharapkan
perusahaan = 20% dari total cost
Jawab :
Total
cost = Rp
10.000.000
Target
of return 20% = Rp
2.000.000
Taget revenue =
Rp 12.000.000
Kapasitas
sebenarnya = 80% x 1.000.000 = 800.000 unit
Jadi harga
jual/unit = Target revenue
Kapasitas sebenarnya
= 12.000.000 = Rp 15 /unit
800.000 unit
Dengan harga jual Rp 15/unit dan berhasil menjual
800.000 unit maka target laba sebesar Rp 12.000.000 dapat dicapai.
3. Penetapan harga
menurut pandangan konsumen (Perceived value pricing)
Harga jual
produk berdasarkan berapa nilai produk dalam pandangan konsumen terhadap yang
dihasilkan perusahaan. Djaslim Saladin, (2006:147)
4. Penetapan
harga berdasarkan harga pasar (Going rate pricing)
Penetapan harga jual berdasarkan harga yang telah
ditetapkan pesaing di pasar. Djaslim Saladin, (2006:148)
5. Penetapan
harga dalam sampul tertutup (Sealed bid pricing)
Penetapan
harga demikian ini biasanya dilakukan dalam Tender, dimana beberapa perusahaan
diundang oleh salah satu instansi ataupun swasta untuk mengajukan penawaran
dalam amplop tertutup. Djaslim Saladin, (2006:148)
VI. MODIFIKASI HARGA
1. Penetapan harga per wilayah geografis (Geographical
pricing)
Yaitu penetapan harga yang melibatkan perusahaan dalam
pengambilan keputusan mengenai harga produk bagi konsumen yang berada di
berbagai tempat di seluruh negeri.
2 Potongan
harga dan imbalan khusus (price discount and allowances)
3. Penetapan harga
promosi (promotional pricing)
Yaitu penetapan harga di bawah daftar harga bahkan di bawah harga pokok,
yang dilakukan pada saat-saat tertentu dalam rangka promosi
4. Penetapan harga
diskriminasi ( discriminatory pricing)
Terjadi bila perusahaan menjual
barang atau jasa dengan
harga berbeda-beda
No Response to " "
Posting Komentar