Pertemuan 11
STRATEGI
PROMOSI
I. PENGERTIAN
Promosi adalah
“suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah
sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal
sehingga menjadi menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut”. (Djaslim
Saladin,2007: 123)
Promosi menurut
Fandy Tjiptono (2000:219) adalah “suatu bentuk komunikasi pemasaran, yaitu
aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk,
dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia
menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
ditawarkan”.
Dari pengertian
di atas dapat disimpulkan:
1. Promosi sebagai alat bantu untuk mengidentifikasi
produk
2. Sebagai alat
untuk menghimbau pembeli
3. Sebagai alat
untuk meneruskan informasi dalam proses pengambilan keputusan pembeli.
II. TUJUAN PROMOSI
1.
Menginformasikan
(informing)
2.
Membujuk
pelanggan sasaran (persuading)
3.
Mengingatkan (reminding)
Secara
singkat promosi berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat
mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin,
kemudian akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk tersebut.
III. BAURAN PROMOSI
Beberapa tugas
khusus itu atau sering disebut bauran promosi (promotion mix, promotion
blend, communication mix) adalah: (Fandy Tjiptono,2000:222)
1. Personal selling (Penjualan tatap
muka)
2. Mass selling, terdiri atas periklanan
dan publisitas
3. Promosi penjualan
4. Public relations (hubungan masyarakat)
5. Direct marketing
V. PERSONAL SELLING
Personal selling
adalah “komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pembeli untuk
memperkenalkan suatu produk dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga
kemudian akan mencoba dan membelinya”. (Fandy Tjiptono,2000:224)
Sifat-sifat
personal selling:
1.
Tatap muka
pribadi (Personall confrontation), adanya hubungan yang hidup,
langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih.
2.
Pemupukan
hubungan (Cultivation), sifat yang memungknkan
berkembangnya segala macam hubungan, dari hubungan jual beli sampai hubungan
lebih akrab.
3.
Tanggapan (Response) , situasi
seoalh-olah pelanggan mendengar, memperhatikan , menanggapi
Penjual yang
ditugaskan untuk melakukan personall selling harus memenuhi kriteria sebagai
berikut:
1. Salesmanship, yaitu penjual harus memiliki
pengetahuan tentang produk dan menguasai seni menjual, seperti cara mendekati
pelanggan, memberikan presentasi dan demonstrasi, mengatasi penolakan
pelanggan, dan mendorong pembelian.
2. Negotiating, yaitu penjual harus mempunyai
kemampuan untuk bernegosiasi tentang syarat-syarat penjualan.
3. Relationship marketing, yaitu penjual harus
tahu cara membina dan memelihara hubungan baik dengan para pelanggan.
V. MASS SELLING
Mass selling merupakan “pendekatan yang menggunakan media
komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu
waktu”. (Fandy Tjiptono,2000:225)
Ada dua bentuk
utama mass selling, yaitu periklanan dan publisitas.
A. Periklanan
Iklan
adalah”bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang
keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga
menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk
melakukan pembelian” (Fandy Tjiptono,2000:226)
AMA (American
Marketing Association) dalam Fandy Tjiptono(2000:226) mendefinisikan iklan
sebagai “semua bentuk bayaran untuk mempresentasikan dan mempromosikan ide
barang atau jasa secara non personal oleh sponsor yang jelas”, sedangkan
periklanan adalah “ seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan iklan”.
Fungsi utama
iklan:
1. Menginformasikan khalayak mengenai seluk beluk produk (informative)
2. Mempengaruhi
khalayak untuk membeli (persuading)
3. Menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak (reminding)
4. Menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu
khalayak menerima dan mencerna informasi (entertainment)
Sifat-sifat
iklan:
1. Public presentation, iklan memungkinkan setiap orang
menerima esan yang sama tentang produk yang diiklankan.
2. Pervasiveness,
iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk memantapkan penerimaan informasi
3. Amplified expressiveness, mampu mendramatisir perusahaan dan produknya
melalui gambar dan suara untuk menggugah dan mempengaruhi khalayak.
4.
Impersonality, iklan tidak
bersifat memaksa khalayak untuk memperhatikan karena merupakan komunikasi yang
monolog.
Publisitas
Publisitas adalah “bentuk penyajian
dan penyebaran ide, barang dan jasa secara non personal, yang mana orang atau
organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu” (Fandy Tjiptono,2000:228)
VI. PROMOSI
PENJUALAN
Promosi
penjualan adalah “bentuk persuasi
langsung melalui penggunaan berbagi insentif yang dapat diatur untuk merangsang
pembelian produk dengan segera dan/atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli
pelanggan” (Fandy Tjiptono,2000:229)
Tujuan khusus
promosi(Djaslim Saladin,2006: 196)
1.
Bagi konsumen (consumer
promotion): untuk mendorong konsumen lebih banyak mempergunakan produk,
membeli produk dalam unit yang besar, mencoba merek yang dipromosikan, dan
untuk menarik pembeli dari merek pesaing kepada merek produk yang dipromosikan.
2.
Bagi pengecer (trade
promotion): untuk membujuk pengecer agar menjual produk baru, menimbun
lebih banyak persediaan barang, mengingatkan pembelian ketika sedang tidak
musim, mengimbangi promosi para pesaing, membuat pengecer agar setia pada
barang yang dipromosikan, dan memperoleh jalur pengeceran baru.
3.
Bagi wiraniaga (sales
force promotion): untuk mendukung atas produk atau model baru, dan
mendorong penjualan di musim sepi.
Tiga macam alat promosi penjualan, yaitu:
1. Alat promosi
konsumen (consumen promotion tools)
a. Contoh (samples), tawaran produksi
gratis kepada konsumen
b. Kupon (coupons), sertifikat
yang memberi hak kepada pemegangnya sehingga bisa menghemat
c. Tawaran uang kembali (cash refund offers), mirip kupon,
tapi harga yang diberikan akan dikurangi setelah transaksi pembelian di toko
pengecer
d. Kemasan harga (price packs), potongan harga
yang lebih rendah dari harga biasa kepada konsumen yang dicantumkan pada label
(pembungkus)
e. Premi (premiums), barang dagangan
yang ditawarkan dengan harga sangat rendah bahkan gratis sebagai insentif jika
orang membeli produk tertentu.
f. Hadiah (prize), kesempatan untuk
memperoleh uang tunai, berwisata ke suatu tempat, atau memperoleh suatu barang
sebagai imbalan pembelian
g. Imbalan kesetiaan (patronage award) hadiah dalm
bentuk uang tunai/lainnya sebanding dngan besarnya kesetiaan pada penjual
h. Uji coba gratis (free trials), mengundang
pembeli tanpa membayar (gratis)
i. Jaminan garansi produk (product product guarantee), pembelian
garansi untuk beberapa waktu bagi pembeli
j. Promosi gabungan (tie in promotion),
pameran/peragaan gabungan
2/lebih perusahaan dengan memberikan
kupon atau pembayaran uang kembali
2. Alat-alat
promosi dagang (trade promotion tools)
a. Harga di
luar waktu (price off)
b.
Tunjangan iklan (allowance)
c. Barang
gratis (free goods)
3. Alat promosi
bisnis (business promotion tools)
a. Konvensi
dan pameran dagang (trade shows and
conventions)
b.
Kontes-kontes penjualan (sales contests)
VII. PUBLIC
RELATIONS
Public relations (hubungan masyarakat) merupakan “upaya komunikasi menyeluruh dari suatu
perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai
kelompok terhadap perusahaan tersebut”. (Fandy Tjiptono,2000:230)
Tiga sifat utama dari PR:
1. Kredibilitas
tinggi, di mana artikel dan berita di media massa
lebih dipercaya dari pada iklan.
2. Offguard
yakni PR dapat menjangkau pihak-pihak yang menghindari
wiraniaga atau iklan.
3. Dramatization
yaitu PR memiliki potensi untuk mendramatisasi
suatu perusahaan atau produk tertentu.
VII. PUBLIC
RELATIONS
Public relations (hubungan masyarakat) merupakan “upaya komunikasi menyeluruh dari suatu
perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai
kelompok terhadap perusahaan tersebut”. (Fandy Tjiptono,2000:230)
Tiga sifat utama dari PR:
1. Kredibilitas
tinggi, di mana artikel dan berita di media massa
lebih dipercaya dari pada iklan.
2. Offguard
yakni PR dapat menjangkau pihak-pihak yang menghindari
wiraniaga atau iklan.
3. Dramatization
yaitu PR memiliki potensi untuk mendramatisasi
suatu perusahaan atau produk tertentu.
Kegiatan PR
meliputi hal-hal berikut: (Fandy Tjiptono,2000:231)
1. Press Relations, tujuan hubungan
dengan pers untuk memberikan informasi yang pantas/layak dimuat di surat kabar
agar dapat menarik perhatian public
2. Product Publicity, berbagai upaya
untuk mempublikasikan produk
3. Corporate Communications, komunikasi internal dan eksternal
serta mempromosikan pemahaman organisasi
4. Lobbying, usaha untuk
bekerja sama dengan pembuat undang-undang dan pejabat pemerintah sehingga
pejabat mendapat informasi berharga
5. Conselling, aktivitas
memberi saran dan pendapat kepada manajemen mengenai masalah yang berkaitan
dengan public dan citra perusahaan
VII DIRECT MARKETING
Direct Marketing (pemasaran langsung) adalah “sistem pemasaran yang
bersifat interaktif , yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk
menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi”. (Fandy
Tjiptono,2000:232)
Melalui direct
marketing, konsumen dapat memperoleh manfaat berupa:
1.
Penghematan
waktu dalam berbelanja dan bahkan
2.
Dapat berbelanja
secara rahasia (diam-diam).
3.
Konsumen dapat
memesan produk 24 jam sehari di manapun mereka berada
4.
Informasi
tentang perusahaan, produk, dan pesaing dapat diperoleh tanpa meninggalkan
rumah atau kantor
Sementara bagi penjual, manfaat yang diperoleh adalah
1.
Dapat memilih
calon pembeli secara selektif,
2.
Dapat menjalin
hubungan jangka panjang dengan pelanggannya,
3.
Penjual dapat
menerima pesanan aneka ragam dengan biaya total pembelian konsumen cukup besar
(jumlah,nilai).
4.
Dapat melakukan
kontak dan mengetahui segera keinginan konsumen
5.
Dapat meraih
keuntungan secara total lebih besar
Masalah pada direct marketing:
1. Orang yang
terganggu karena penjualan yang agresif
2. Timbulnya citra buruk bagi industri bila ada salah
satu direct marketer menipu pelanggannya.
3. Mengganggu
privacy orang lain
4. Direct marketer yang memanfaatkan pembeli impulsive
atau pembeli yang kurang mengerti teknologi.
Bentuk-bentuk
direct marketing: (Djaslim Saladin,2006: 193)
- Penjualan tatap muka (face to face selling)/
Personall selling
- Pemasaran direct mail (direct mail marketing)
- Pemasaran melalui pengiriman katalog
- Telemarketing (penjualan jasa melalui telepon)
- Kios marketing (mesin penerima pesanan pelanggan)
- On line channel (internet)
No Response to " "
Posting Komentar