PERTEMUAN 2
ORGANISASI
PERKANTORAN
PRINSIP
ORGANISASI
Menurut Robbins, Gitlow dan Cortada ada 6 prinsip penting yang harus diperhatikan dalam mendisain struktur organisasi:
1.
Spesialisasi
pekerjaan
2.
Departementalisasi
3.
Rantai Komando
4.
Rentang
pengawasan
5.
Sentralisasi dan
desentralisasi
6.
Formalisasi
STRUKTUR ORGANISASI
yaitu hubungan
formal dan informal antara anggota suatu organisasi atau dapat diartikan
sebagai hal yang menjelaskan tentang bagaimana suatu tugas dan pekerjaan secara formal dibagi, dikelompokkan
dan dikoordinasikan dalam suatu organisasi yang tergantung dari strategi bisnis
yang dipilih.
Saat ini ada 6 macam stuktur organisasi yang biasa dijumpai dalam suatu organisasi, yaitu:
1. Struktur Garis / Lini
adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang langsung secara
vertical dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap bawahannya, Hubungan antara
pimpinan & bawahan masih bersifat langsung melalui satu garis wewenang
2. Sruktur garis dan staf : Pelimpahan
wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan
pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola
organisasi tersebut seorang pimpinan mendapat bantuan dari para staf
dibawahnya. Tugas para staf disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran
nasehat atau saran-saran, data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai
bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu keputusan atau kebijaksanaan. Pada
struktur organisasi ini Hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara
langsung
3. Struktur fungsional : yaitu suatu bentuk organisasi di mana
kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan di
bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur ini berawal dari konsep
adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan
mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada
hubunganya dengan fungsi atasan tersebut
4. Struktur Produk : jenis organisasi ini membagi tugasnya ke dalam dimensi
produk. artinya sebuah garis kordinasi atau kelompok koordinasi terbagi
atas jenis produk yang dihasilkan oleh organisasi tersebut. Misalnya sebuah
perusahaan menghasilkan produk A, B dan C. Pada masing-masing produk
tersebut terdapat bagian atau divisi yang mendukung kesuksesan
produk di pasar. Masing-masing produk akan memiliki divisi pemasaran, SDM
dan produksi sendiri–sendiri.
5. Struktur Komite adalah bentuk
organisasi di mana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara
kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board
dengan pluralistic manajemen
6. Organisasi
Matrik
Organisasi
matrik disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu organisasi di
mana penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para spesialis yang
mempunyai ketrampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan
lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan
•
Organisasi
matrik akan menghasilkan wewenang ganda di mana wewenang horisontal diterima
manajer proyek sedangkan wewenang fungsionalnya yaitu sesuai dcngan keahliannya
dan tetap akan melekat sampai proyek selesai, karena memang terlihat dalam
struktur formalnya. Sebagai akibat anggota organisasi matrik mempunyai dua
wewenang, hal ini berarti bahwa dalam melaksanakan kegiatannya para anggotanya
juga harus melaporkan kepada dua atasan
•
Untuk
mengatasi masalah yang mungkin timbul, biasanya manajer proyck diberi jaminan untuk
melaksanakan wewenangnya dalam memberikan perintah di mana manajer proyek
tersebut akan langsung lapor kepada manajer puncak
MERANCANG,
MENGANALISIS DAN MENDESKRIPSIKAN PEKERJAAN
Menurut Gomez-Mejia dkk, ada 5 pendekatan dalam merancang pekerjaan:
1.
Penyederhanaan pekerjaan.
Pendekatan
ini didasari oleh asumsi bahwa pekerjaan dapat diuraikan
menjadi lebih sederhana, berupa tugas
yang selalu berulang-ulang untuk
memaksimalakan efisiensi dan efektivitas pekerjaan
administrasi. Pendekatan ini hanya menitik beratkan pada pekerjaan dan proses tertentu bukan proses keseluruhan dari
sebuah perusahaan.
2. Pemekaran perusahaan
Pendekatan
ini dilakukan dengan memekarkan pekerjaan yang telah dilakukan sebelumnya. Misalnya petugas bagian surat yang bertanggung jawab dalam pengiriman surat
tetapi sekarang diberikan tanggung jawab untuk pendokumentasian surat.
3. Perotasian pekerjaan
Pendekatan
ini dimungkinkan dengan merotasi karyawan diantara pekerjaan yang ada tanpa
merubah alur pekerjaan
untuk penyegaran lingkungan dan jenis pekerjaan.
4. Pemerkaya pekerjaan
Pendekatan
ini dilakukan agar pekerjaan menjadi lebih menarik dan menantang bagi seorang
karyawan.Hal ini dilakukan dengan menetapkan beberapa tugas khusus untuk
dilakukan satu orang yang bertanggung jawab hingga terselesaikanya proses
pekerjaan yang dimaksud.
5. Disain pekerjaan
berdasarkan tim.
Pendekatan ini dilakukan
dengan memberikan wewenang menyelesaikan
pekerjaan yang diberikan.
Ada beberapa
pertanyaan yang dapat diajukan dalam
melakukan sebuah sebuah analisis pekerjaan, yaitu:
- Darimana pekerjaan administrasi itu berasal ?
- Apakah diperlukan peralatan khusus ?
- Pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan apa yang
dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan administrasi yang dimaksud ?
- Apakah pekerjaan tersebut memerlukan pengawasan? dsb
MENDESKRIPSIKAN PEKERJAAN
Langkah terakhir
adalah menuangkan hal yang telah diidentifikasikan, dijelaskan dan
didefinisikan oleh analisis pekerjaan kedalam sebuah dokumen tertulis yang
disebut dengan diskripsi pekerjaan.
Menurut Gomez-Meijia ada 2 jenis deskripsi pekerjaan, yaitu :
1.
Deskripsi
pekerjaan secara khusus
Merupakan
ringkasan dari tugas, kewajiban dan tanggung jawab pekerjaan.
2.
Deskripsi
pekerjaan secara umum.
Mencakup hal-hal dasar mengenai tugas, kewajiban dan
tanggung
jawab dari sebuah perkerjaan. Deskripsi ini dapat
digunakan pada organisasi yang mengedepankan inovasi dan fleksibilitas dalam
pencapaian tujuannya.
Deskripsi pekerjaan mempunyai 4 elemen penting, yaitu:
1.
Identifikasi informasi
2.
Ringkasan
pekerjaan
3.
Kewajiban dan
tanggung jawab pekerjaan
4.
Spesifikasi
pekerjaan dan kualifikasi minimum
MERANCANG,
MENGANALISIS DAN MENDESKRIPSIKAN PEKERJAAN
Menurut Gomez-Mejia dkk, ada 5 pendekatan dalam merancang pekerjaan:
Menurut Gomez-Mejia dkk, ada 5 pendekatan dalam merancang pekerjaan:
1.
Penyederhanaan pekerjaan.
Pendekatan
ini didasari oleh asumsi bahwa pekerjaan dapat diuraikan
menjadi lebih sederhana, berupa tugas
yang selalu berulang-ulang
untuk memaksimalakan efisiensi dan efektivitas pekerjaan
administrasi. Pendekatan ini hanya menitik beratkan pada pekerjaan dan proses
tertentu bukan proses keseluruhan dari sebuah perusahaan.
2. Pemekaran perusahaan
Pendekatan
ini dilakukan dengan memekarkan pekerjaan yang telah dilakukan sebelumnya.
Misalnya petugas bagian surat yang bertanggung jawab dalam pengiriman surat tetapi sekarang diberikan tanggung jawab untuk
pendokumentasian surat
3. Perotasian pekerjaan
Pendekatan
ini dimungkinkan dengan merotasi karyawan diantara pekerjaan yang ada tanpa
merubah alur pekerjaan
untuk penyegaran lingkungan dan jenis pekerjaan.
4. Pemerkaya pekerjaan
Pendekatan
ini dilakukan agar pekerjaan menjadi lebih menarik dan menantang bagi seorang
karyawan.Hal ini dilakukan dengan menetapkan beberapa tugas khusus untuk
dilakukan satu orang yang bertanggung jawab hingga terselesaikanya proses
pekerjaan yang dimaksud.
5. Disain pekerjaan
berdasarkan tim.
Pendekatan ini
dilakukan dengan memberikan wewenang
menyelesaikan pekerjaan yang diberikan.
Setelah
pekerjaan dirancang, langkah yang perlu dilakukan adalah analisis pekerjaan.
Analisis
pekerjaan:
Analisis ini
merupakan proses pengumpulan informasi yang akan digunakan dalam membuat
keputusan tentang pekerjaan, dengan melakukan identifikasi tugas, kewajiban dan
tanggung jawab pekerjaan tertentu.
Tugas merupakan
elemen dasar dan hal yang perlu dilakukan dalam sebuah pekerjaan, adapun
kewajiban adalah satu atau lebih tugas yang harus dilakukan guna menyelesaikan
pekerjaan. Dan tanggung jawab merupakan satu atau beberapa kewajiban yang
mengidentifikasi dan menjelaskan tujuan utama sebuah pekerjaan itu ada.
Ada beberapa
pertanyaan yang dapat diajukan dalam
melakukan sebuah sebuah analisis pekerjaan, yaitu:
- Darimana pekerjaan administrasi itu berasal ?
- Apakah diperlukan peralatan khusus ?
- Pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan apa yang
dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan administrasi yang dimaksud ?
4.
Apakah pekerjaan
tersebut memerlukan pengawasan? Dsb.
MENDESKRIPSIKAN
PEKERJAAN
Langkah terakhir
adalah menuangkan hal yang telah diidentifikasikan, dijelaskan dan didefinisikan
oleh analisis pekerjaan kedalam sebuah dokumen tertulis yang disebut dengan
diskripsi pekerjaan.
Menurut Gomez-Meijia ada 2 jenis deskripsi pekerjaan, yaitu :
1. Deskripsi pekerjaan secara khusus
Merupakan
ringkasan dari tugas, kewajiban dan tanggung jawab pekerjaan.
2.
Deskripsi pekerjaan secara umum.
Mencakup
hal-hal dasar mengenai tugas, kewajiban dan tanggung
jawab dari sebuah perkerjaan. Deskripsi ini dapat digunakan pada organisasi yang mengedepankan inovasi dan
fleksibilitas dalam pencapaian tujuannya.
Deskripsi pekerjaan mempunyai 4 elemen penting, yaitu:
1.
Identifikasi
informasi
2.
Ringkasan
pekerjaan
3.
Kewajiban
dan tanggung jawab pekerjaan
4.
Spesifikasi
pekerjaan dan kualifikasi minimum
.
No Response to " "
Posting Komentar