Kamis, 02 Juli 2015 Tags: 0 komentar

Pertemuan 14
STRATEGI PEMASARAN INTERNASIONAL

Pemasaran internasional (international marketing) adalah “penerapan konsep, prinsip, aktivitas, dan proses manajemen pemasaran dalam rangka menyalurkan barang atau jasa perusahaan ke konsumen di berbagai negara demi tercapai keuntungan-keuntungan tertentu” Fandy Tjiptono (2000:328)

I . PENGERTIAN PEMASARAN INTERNASIONAL
Pemasaran internasional (international marketing) adalah “penerapan konsep, prinsip, aktivitas, dan proses manajemen pemasaran dalam rangka menyalurkan barang atau jasa perusahaan ke konsumen di berbagai negara demi tercapai keuntungan-keuntungan tertentu” Fandy Tjiptono (2000:328)

II. TAHAP-TAHAP PERUSAHAAN YANG BEROPERASI DI PASAR DUNIA
  1. Perusahaan domestik, yaitu perusahaan yang memfokuskan orientasi dan strateginya pada pasar, pemasok, dan pesaing domestik
  1. Perusahaan internasional, yaitu perusahaan yang melayani pasar domestik (nasional) di negaranya sendiri dan pasar nasional di negara lain.
  2. Perusahaan multinasional, adalah perusahaan yang menjual produknya ke banyak negara, yang setiap negara diperlakukan sebagai pasar tersendiri.
  3. Perusahaan global atau transnasional, adalah perusahaan yang memperlakukan dunia sebagai satu pasar

III.  ALASAN-ALASAN ‘GO INTERNASIONAL’
1.   Proaktif
a.    Untuk memperoleh manfaat tertentu. Dengan memindahkan pabrik ke luar negeri maka perusahaan dapat memperoleh
     -  tenaga kerja murah
     -  lebih dekat dengan sumber bahan baku
     -  memperoleh tanah yang lebih murah
     -  menghindari hambatan perdagangan berupa tarif
- menikmati kemudahan yang diberikan pemerintah suatu negara yang berupaya menarik investor dari luar negeri,
     -  keuntungan dari fluktuasi valuta asing.
b.  Perusahaan memiliki produk yang unik, yang sumber-sumbernya tidak ada di negara lain.
c.  Perusahaan ingin memanfaatkan kemajuan teknolgi komunikasi dan transportasi, sehingga dapat menjangkau konsumen internasional secara lebih mudah.
d.    Adanya informasi eksklusif tentang pasar
e.    Komitmen manajemen untuk  terjun ke arena internasional
f.   Untuk memanfaatkan kemudahan regulasi impor yang diberikan pemerintah untuk mendorong ekspor.
g.  Untuk meningkatkan citra perusahaan.
h.  Untuk memperoleh peluang
i.   Mengekspor teknologi ke negara-negara terbelakang dalam rangka membuka pasar.
j.   Untuk meningkatkan pengaruh politik perusahaan.



2. Reaktif
a.  Perusahaan menghadapi ancaman akan kehilangan pasar di kandang sendiri, karena diserbu berbagai perusahaan asing dengan produk-produk yang bermutu tinggi dan bernilai lebih.
b.  Perusahaan mengalami over produksi, sehingga kelebihannya dipasarkan ke luar negeri.
c.    Untuk mengatasi penurunan penjualan akibat pengaruh perubahan variabel demografi di dalam negeri
d.    Untuk memanfaatkan kelebihan kapasitas.
e.  Untuk memperpanjang daur hidup produk perusahaan yang telah mencapai tahap jenuh
f.   Untuk mengurangi ketergantungan pada satu pasar saja.
g.  Untuk menghindari resesi di dalam negeri.
h.  Untuk mendekatkan perusahaan dengan konsumen demi kepentingan lalu litas komunikasi yang cepat dan efektif dari konsumen ke produsen atau sebaliknya dan menurunkan biaya distribusi.

III.    STRATEGI MEMASUKI PASAR INTERNASIONAL
Biasanya sebuah perusahaan akan memulai bisnisnya dari satu negara atau beberapa negara. Perlahan tapi pasti baru mengembangkan diri dan mencakup banyak negara. Dengan demikian, perusahaan perlu memilih negara yang akan dipilih sebagai pasar sasaran.Pasar sasaran akan dipilih atas dasar kesesuaiannya dengan produk dan kemampuan perusahaan.
Proses pemilihan pasar sasaran dimulai dengan segmentasi pasar, yaitu teknik membagi dan mengelompokkan setiap negara ke dalam kelompok-kelompok yang homogen.
Setiap segmen memiliki karakteristik yang relative sama dalam hal daya tanggapnya terhadap berbagai strategi pemasaran.

Proses segmentasi terdiri atas (Fandy Tjiptono, (2000:341)
1. Mengelompokkan semua negara ke dalam kelompok-kelompok homogen yang memiliki karakteristik yang sama, sesuai dengan kriteria atau dimensi yang digunakan.
2. Menentukan metode yang cara teoritis paling efisien untuk melayani masing-masing kelompok/segmen.
3. Memilih kelompok yang memiliki kesesuaian paling tinggi antara kemampuan perusahaan (produk,jasa, kekuatan) dan persyaratan kelompok yang bersangkutan.
4.    Menyesuaikan klasifikasi ideal di atas dengan hambatan yang dijumpai dalam dunia nyata (hambatan hukum dan politik, budaya dan lain-lain)
           
Apabila telah terbentuk segmen-segmen pasar berdasarkan kriteria yang dipilih, maka langkah selanjutnya adalah memilih segmen yang paling sesuai untuk dilayani.
Pemilihan segmen pasar perlu memenuhi kondisi-kondisi berikut: (Fandy Tjiptono, (2000:341)
1.  Dapat dijangkau (accessable)
2.  Dapat diukur (measurable)
3.  Memberikan keuntungan (profitable)
4.  Dapat memberikan perbedaan maksimum dalam strategi bersaing.

Secara umum ada empat cara memasuki pasar internasional: (Fandy Tjiptono, (2000:346)
1.  Ekspor
     Kegiatan produksi barang di satu negara dan menjual hasilnya di negara lain.
a.  Ekspor tidak langsung
Perusahaan biasanya mulai dengan ekspor tidak langsung, yaitu memanfaatkan jasa independent untuk menangani aktivitas ekspornya.
            Berbagai jenis perantara yang dapat digunakan pembeli:
1)      Domestic based export merchant, membeli produk perusahaan dan menjualnya di luar negeri atas biaya dan untuk keuntungan sendiri
2)      Domestic based export agent, perantara yang hanya mencarikan transaksi dengan pembeli asing atas imbalan komisi, trading company termasuk dalam kelompok perantara ini.
3)      Cooperative organization, organisasi yang melakukan kegiatan ekspor dengan mengatasnamakan beberapa produsen (sering digunakan produsen produk primer)
4)      Export management company, perantara yang hanya bersedia mengelola aktivitas ekspor perusahaan lain dengan imbalan tertentu.

b.   Ekspor langsung
Berbagai jenis perantara yang dapat digunakan pembeli:
1)      Domestic Based Export Department or Division, divisi atau cabang ini dapat berdiri sendiri dalam menangani ekspor dan berfungsi sebagai pusat laba.
2)      Overseas Sales Branch or Subsidiary, dengan mendirikan cabang di luar negeri perusahaan dapat mengendalikan kegiatan pemasaran di luar negeri. Cabang tersebut dapat berfungsi  sebagai pusat pameran (display center) dan pusat layanan pelanggan (customer service center)
3)      Travelling Export sales representatives. Perusahaan mengisi wiraniaga dalam negeri (home based sales representative) ke luar negeri untuk menemukan peluang bisnis.
4)       Foreign Based Distributors or Agents, perusahaan menggunakan jasa distributor atau agen di luar negeri untuk menjual produk dengan mengatasnamakan perusahaan

2.  Lisensi
Memberi lisensi berarti perusahaan pemberi lisensi (licensor) membuat persetujuan dengan penerima lisensi (license) bahwa license memperoleh hak untuk menggunakan proses/teknologi produksi, merek dagang, paten, dsb dengan membayar fee atau royalty tertentu kepada licensor.
Lisensi merupakan strategi yang sesuai untuk situasi seperti:
  1. Perusahaan memiliki keterbatasan dan ekspansi.
  2. Adanya larangan atau pembatasan memasuki suatu negara, seperti kuota impor dan tarif.
  3. Apabila negara tujuan sensitive terhadap atau bahkan melarang kepemilikan asing.
  4. Melindungi paten atau merek dagang karena pembatalan perjanjian
Ada beberapa kerugian dari strategi ini yaitu
  1. Karena license adalah pengusaha atau perusahaan independent, maka perusahaan licensor kurang memiliki kendali atas licensenya. Jika pihak license sukses, maka pihak licensor tidak mendapatkan apa-apa selain fee atau royalty.
  2. Bila license keluar (baik karena memutuskan kontrak atau karena kontrak telah selesai dan tidak diperpanjang), maka ia dapat jadi pesaing licensor dengan memanfaatkan teknologi dan pengetahuan dari licensor.

3Joint Venture
Merupakan perjanjian kemitraan (partnership) antara investor asing dan investor lokal setempat untuk mendirikan usaha lokal, yang keduanya berbagi kepemilikan dan pengendalian.
           
     Strategi joint venture sangat menarik bagi pemasar internasional karena beberapa alasan, yaitu
  1. Memungkinkan  perusahaan untuk memanfaatkan keahlian khusus mitra lokal.
  2. Memungkinkan perusahaan untuk memiliki akses ke sistem distribusi lokal milik mitra lokal.
  3. Memungkinkan perusahaan menembus larangan pemerintah lokal atas kepemilikan penuh pihak asing.

4. Foreign Direct Investment
Apabila perusahaan memandang pasar asing memiliki prospek bagus, maka sebuah perusahaan dari satu negara menanamkan modalnya dalam jangka panjang ke sebuah perusahaan di negara (mendirikan cabang perusahaan/ wholly owned subsidiary, investasi fasilitas perakitan, produksi di luar negeri). Manfaat investasi langsung:
  1. Hemat tenaga kerja, bahan mentah lebih murah
  2. Hemat biaya transportasi
  3. Memperoleh citra yang baik di host country karena membuka lapangan kerja
  4. Membina hubungan mendalam dengan pemerintah, pelanggan, pemasok lokal, distributor.
  5. Dapat memegang kendali penuh atas produksinya.

Kelemahan direct invesment:
  1. Risiko besar karena kemungkinan pengambilalihan usaha
  2. Devaluasi mata uang
  3. Situasi pasar yang memburuk
  4. Biaya besar untuk mengurangi atau menutup usahanya
Perusahaan-perusahaan multinasional yang ingin menyedot sumber daya alam menguasai pasar (baik yang sudah ada dan menguntungkan maupun yang baru muncul) dan menekan biaya produksi dengan mempekerjakan buruh murah di negara berkembang, biasanya adalah para penanam modal asing ini.

Contoh 'klasik' FDI semacam ini misalnya adalah perusahaan-perusahaan pertambangan Kanada yang membuka tambang di Indonesia atau perusahaan minyak sawit Malaysia yang mengambil alih perkebunan-perkebunan sawit di Indonesia. Cargill, Exxon, BP, Heidelberg Cement, Newmont, Rio Tinto dan Freeport McMoRan, dan INCO semuanya memiliki investasi langsung di Indonesia. Namun demikian, kebanyakan FDI di Indonesia ada di sektor manufaktur di Jawa, bukan sumber daya alam di daerah-daerah.
FDI adalah komitmen jangka-panjang. Itu sebabnya ia dianggap lebih bernilai bagi sebuah negara dibandingkan investasi jenis lain yang bisa ditarik begitu saja ketika ada muncul tanda adanya persoalan. 
          



No Response to " "

Posting Komentar