Pertemuan 14
STRATEGI
PEMASARAN INTERNASIONAL
Pemasaran
internasional (international marketing) adalah “penerapan konsep,
prinsip, aktivitas, dan proses manajemen pemasaran dalam rangka menyalurkan
barang atau jasa perusahaan ke konsumen di berbagai negara demi tercapai
keuntungan-keuntungan tertentu” Fandy Tjiptono (2000:328)
I . PENGERTIAN
PEMASARAN INTERNASIONAL
Pemasaran
internasional (international marketing) adalah “penerapan konsep,
prinsip, aktivitas, dan proses manajemen pemasaran dalam rangka menyalurkan
barang atau jasa perusahaan ke konsumen di berbagai negara demi tercapai
keuntungan-keuntungan tertentu” Fandy Tjiptono (2000:328)
II. TAHAP-TAHAP
PERUSAHAAN YANG BEROPERASI DI PASAR DUNIA
- Perusahaan domestik, yaitu perusahaan yang memfokuskan
orientasi dan strateginya pada pasar, pemasok, dan pesaing domestik
- Perusahaan internasional, yaitu perusahaan yang
melayani pasar domestik (nasional) di negaranya sendiri dan pasar nasional
di negara lain.
- Perusahaan multinasional, adalah perusahaan yang
menjual produknya ke banyak negara, yang setiap negara diperlakukan
sebagai pasar tersendiri.
- Perusahaan global atau transnasional, adalah
perusahaan yang memperlakukan dunia sebagai satu pasar
III. ALASAN-ALASAN ‘GO INTERNASIONAL’
1. Proaktif
a.
Untuk memperoleh
manfaat tertentu. Dengan memindahkan pabrik ke luar negeri maka perusahaan
dapat memperoleh
- tenaga kerja murah
- lebih dekat dengan sumber bahan baku
- memperoleh tanah yang lebih murah
- menghindari hambatan perdagangan berupa tarif
- menikmati kemudahan yang diberikan pemerintah suatu
negara yang berupaya menarik investor dari luar negeri,
- keuntungan dari fluktuasi valuta asing.
b. Perusahaan
memiliki produk yang unik, yang sumber-sumbernya tidak ada di negara lain.
c. Perusahaan
ingin memanfaatkan kemajuan teknolgi komunikasi dan transportasi, sehingga
dapat menjangkau konsumen internasional secara lebih mudah.
d.
Adanya informasi
eksklusif tentang pasar
e.
Komitmen
manajemen untuk terjun ke arena
internasional
f. Untuk
memanfaatkan kemudahan regulasi impor yang diberikan pemerintah untuk mendorong
ekspor.
g. Untuk
meningkatkan citra perusahaan.
h. Untuk
memperoleh peluang
i. Mengekspor
teknologi ke negara-negara terbelakang dalam rangka membuka pasar.
j. Untuk meningkatkan
pengaruh politik perusahaan.
2. Reaktif
a. Perusahaan
menghadapi ancaman akan kehilangan pasar di kandang sendiri, karena diserbu
berbagai perusahaan asing dengan produk-produk yang bermutu tinggi dan bernilai
lebih.
b. Perusahaan
mengalami over produksi, sehingga kelebihannya dipasarkan ke luar negeri.
c.
Untuk mengatasi
penurunan penjualan akibat pengaruh perubahan variabel demografi di dalam
negeri
d.
Untuk
memanfaatkan kelebihan kapasitas.
e. Untuk
memperpanjang daur hidup produk perusahaan yang telah mencapai tahap jenuh
f. Untuk
mengurangi ketergantungan pada satu pasar saja.
g. Untuk
menghindari resesi di dalam negeri.
h. Untuk
mendekatkan perusahaan dengan konsumen demi kepentingan lalu litas komunikasi
yang cepat dan efektif dari konsumen ke produsen atau sebaliknya dan menurunkan
biaya distribusi.
III. STRATEGI MEMASUKI PASAR INTERNASIONAL
Biasanya sebuah
perusahaan akan memulai bisnisnya dari satu negara atau beberapa negara.
Perlahan tapi pasti baru mengembangkan diri dan mencakup banyak negara. Dengan
demikian, perusahaan perlu memilih negara yang akan dipilih sebagai pasar
sasaran.Pasar sasaran akan dipilih atas dasar kesesuaiannya dengan produk dan
kemampuan perusahaan.
Proses pemilihan
pasar sasaran dimulai dengan segmentasi pasar, yaitu teknik membagi dan
mengelompokkan setiap negara ke dalam kelompok-kelompok yang homogen.
Setiap segmen
memiliki karakteristik yang relative sama dalam hal daya tanggapnya terhadap
berbagai strategi pemasaran.
Proses
segmentasi terdiri atas (Fandy Tjiptono, (2000:341)
1. Mengelompokkan semua negara ke dalam
kelompok-kelompok homogen yang memiliki karakteristik yang sama, sesuai dengan
kriteria atau dimensi yang digunakan.
2. Menentukan metode yang cara teoritis paling efisien
untuk melayani masing-masing kelompok/segmen.
3. Memilih kelompok yang memiliki kesesuaian paling
tinggi antara kemampuan perusahaan (produk,jasa, kekuatan) dan persyaratan
kelompok yang bersangkutan.
4.
Menyesuaikan
klasifikasi ideal di atas dengan hambatan yang dijumpai dalam dunia nyata
(hambatan hukum dan politik, budaya dan lain-lain)
Apabila telah
terbentuk segmen-segmen pasar berdasarkan kriteria yang dipilih, maka langkah
selanjutnya adalah memilih segmen yang paling sesuai untuk dilayani.
Pemilihan segmen
pasar perlu memenuhi kondisi-kondisi berikut: (Fandy Tjiptono, (2000:341)
1. Dapat dijangkau (accessable)
2. Dapat diukur (measurable)
3. Memberikan keuntungan (profitable)
4. Dapat
memberikan perbedaan maksimum dalam strategi bersaing.
Secara umum ada
empat cara memasuki pasar internasional: (Fandy Tjiptono, (2000:346)
1. Ekspor
Kegiatan
produksi barang di satu negara dan menjual hasilnya di negara lain.
a. Ekspor tidak langsung
Perusahaan biasanya mulai dengan ekspor tidak
langsung, yaitu memanfaatkan jasa independent untuk menangani aktivitas
ekspornya.
Berbagai
jenis perantara yang dapat digunakan pembeli:
1)
Domestic based
export merchant,
membeli produk perusahaan dan menjualnya di luar negeri atas biaya dan untuk
keuntungan sendiri
2)
Domestic based
export agent,
perantara
yang hanya mencarikan transaksi dengan pembeli asing atas imbalan komisi,
trading company termasuk dalam kelompok perantara ini.
3)
Cooperative
organization,
organisasi
yang melakukan kegiatan ekspor dengan mengatasnamakan beberapa produsen (sering
digunakan produsen produk primer)
4)
Export
management company, perantara yang hanya bersedia
mengelola aktivitas ekspor perusahaan lain dengan imbalan tertentu.
b. Ekspor
langsung
Berbagai jenis perantara yang dapat digunakan pembeli:
1) Domestic Based Export Department or Division, divisi atau cabang ini dapat berdiri sendiri dalam menangani ekspor
dan berfungsi sebagai pusat laba.
2) Overseas Sales Branch or Subsidiary, dengan mendirikan cabang di luar negeri perusahaan dapat
mengendalikan kegiatan pemasaran di luar negeri. Cabang tersebut dapat
berfungsi sebagai pusat pameran (display
center) dan pusat layanan pelanggan (customer service center)
3) Travelling Export sales representatives. Perusahaan mengisi wiraniaga dalam negeri (home based sales
representative) ke luar negeri untuk menemukan peluang bisnis.
4) Foreign Based
Distributors or Agents, perusahaan menggunakan
jasa distributor atau agen di luar negeri untuk menjual produk dengan mengatasnamakan
perusahaan
2. Lisensi
Memberi lisensi berarti perusahaan pemberi lisensi (licensor)
membuat persetujuan dengan penerima lisensi (license) bahwa license
memperoleh hak untuk menggunakan proses/teknologi produksi, merek dagang,
paten, dsb dengan membayar fee atau royalty tertentu kepada
licensor.
Lisensi merupakan strategi yang sesuai untuk situasi seperti:
- Perusahaan memiliki keterbatasan dan ekspansi.
- Adanya larangan atau pembatasan memasuki suatu
negara, seperti kuota impor dan tarif.
- Apabila negara tujuan sensitive terhadap atau
bahkan melarang kepemilikan asing.
- Melindungi paten atau merek dagang karena
pembatalan perjanjian
Ada beberapa kerugian dari strategi ini yaitu
- Karena license adalah pengusaha atau perusahaan
independent, maka perusahaan licensor kurang memiliki kendali atas
licensenya. Jika pihak license sukses, maka pihak licensor tidak
mendapatkan apa-apa selain fee atau royalty.
- Bila license keluar (baik karena memutuskan
kontrak atau karena kontrak telah selesai dan tidak diperpanjang), maka ia
dapat jadi pesaing licensor dengan memanfaatkan teknologi dan pengetahuan
dari licensor.
3. Joint
Venture
Merupakan perjanjian kemitraan (partnership)
antara investor asing dan investor lokal setempat untuk mendirikan usaha lokal,
yang keduanya berbagi kepemilikan dan pengendalian.
Strategi
joint venture sangat menarik bagi pemasar internasional karena beberapa alasan,
yaitu
- Memungkinkan
perusahaan untuk memanfaatkan keahlian khusus mitra lokal.
- Memungkinkan perusahaan untuk memiliki akses ke
sistem distribusi lokal milik mitra lokal.
- Memungkinkan perusahaan menembus larangan
pemerintah lokal atas kepemilikan penuh pihak asing.
4. Foreign
Direct Investment
Apabila
perusahaan memandang pasar asing memiliki prospek bagus, maka sebuah perusahaan
dari satu negara menanamkan modalnya dalam jangka panjang ke sebuah perusahaan
di negara (mendirikan cabang perusahaan/ wholly owned subsidiary,
investasi fasilitas perakitan, produksi di luar negeri). Manfaat investasi
langsung:
- Hemat
tenaga kerja, bahan mentah lebih murah
- Hemat biaya
transportasi
- Memperoleh
citra yang baik di host country karena membuka lapangan kerja
- Membina
hubungan mendalam dengan pemerintah, pelanggan, pemasok lokal,
distributor.
- Dapat
memegang kendali penuh atas produksinya.
Kelemahan
direct invesment:
- Risiko
besar karena kemungkinan pengambilalihan usaha
- Devaluasi
mata uang
- Situasi
pasar yang memburuk
- Biaya besar
untuk mengurangi atau menutup usahanya
Perusahaan-perusahaan
multinasional yang ingin menyedot sumber daya alam menguasai pasar (baik yang
sudah ada dan menguntungkan maupun yang baru muncul) dan menekan biaya produksi
dengan mempekerjakan buruh murah di negara berkembang, biasanya adalah para
penanam modal asing ini.
Contoh
'klasik' FDI semacam ini misalnya adalah perusahaan-perusahaan pertambangan
Kanada yang membuka tambang di Indonesia atau perusahaan minyak sawit Malaysia
yang mengambil alih perkebunan-perkebunan sawit di Indonesia. Cargill, Exxon,
BP, Heidelberg Cement, Newmont, Rio Tinto dan Freeport McMoRan, dan INCO
semuanya memiliki investasi langsung di Indonesia. Namun demikian, kebanyakan
FDI di Indonesia ada di sektor manufaktur di Jawa, bukan sumber daya alam di
daerah-daerah.
FDI
adalah komitmen jangka-panjang. Itu sebabnya ia dianggap lebih bernilai bagi
sebuah negara dibandingkan investasi jenis lain yang bisa ditarik begitu saja
ketika ada muncul tanda adanya persoalan.
•
No Response to " "
Posting Komentar