Pertemuan 6
PROGRAM
PENGEMBANGAN PRODUK BARU
I. PENGERTIAN
Produk baru
adalah:(Djaslim Saladin, 2007:76)
1. Produk yang
benar-benar baru (bagi dunia)
2.
Produk pengganti
yang benar-benar berbeda dari produk yang ada.
3.
Produk
imitative, yaitu produk yang baru bagi perusahaan tertentu tapi bukan baru di
dalam pasar.
Contoh: komputer
buatan Jepang merupakan imitasi di pasar Amerika
4. Produk yang menggunakan bahan baku baru sama
sekali.
II. TUJUAN
PENGEMBANGAN PRODUK (PRODUCT DEVELOPMENT)
Umumnya tujuan
yang ingin dicapai dari pengembangan produk baru:(Fandy Tjiptono, 2000:119)
1. Untuk
memenuhi kebutuhan baru dan memperkuat reputasi sebagai inovator, yaitu dengan
menawarkan produk yang lebih baru daripada sebelumnya. Dalam hal ini strategi
produk baru merupakan strategi ofensif.
2. Untuk mempertahankan daya saing terhadap produk
yang ada, yaitu dengan jalan menawarkan produk yang dapat memberikan jenis kepuasan yang baru. Bentuknya bisa tambahan terhadap produk yang sudah ada maupun revisi terhadap produk yang telah ada. Dalam hal ini
strategi produk baru merupakan strategi defensive.
Sedangkan menurut Djaslim Saladin (2007:77) manfaat
dari pengembangan produk adalah:
1. Untuk
mencapai kemantapan penjualan dan laba
2. Untuk
memperoleh penghematan dalam pasarnya
3. Untuk
mempertahankan dan memperbaiki posisi dalam persaingan
4. Untuk
menyesuaikan produk dengan selera dan kemampuan konsumen, serta pengembangan teknologi
5. Untuk
meningkatkan market share
6. Alasan
terkuat adalah untuk mempertahankan pasar terutama untuk jangka panjang
III. TAHAP PENGEMBANGAN PRODUK BARU
Untuk
mengembangkan produk baru diperlukan suatu proses sistimatis yang terdiri dari
beberapa tahap:(Djaslim Saladin, 2007:77)
1.
Penciptaan
gagasan (ide generation)
Tujuan
menciptakan ide sebanyak mungkin
2.
Penyaringan ide
(ide screening)
Pemilihan ide yang dilaksanakan
Tujuan: Mengurangi ide menjadi beberapa ide yang menarik dan
sungguh-sungguh dapat diterapkan dengan sukses
Dalam penyaringan ide, manajer harus menghindari dua
macam kesalahan, yaitu:
a.
A go error (Kesalahan dimana perusahaan mengembangkan ide-ide yang
salah)
Kesalahan tersebut dapat:
1) Absolute
product feature (kegagalan produk secara mutlak).
2) Artial
product feature (kegagalan sebagian produk)
3) Relative product feature
(kegagalan relative produk)hasil penjualan tidak mencapai target
b. A drop error (Kesalahan yang terjadi karena perusahaan meninggalkan
gagasan-gagasan yang baik)
3. Analisis bisnis (business analysis)
Tingkat pengembangan konsep menjadi suatu usulan bisnis yang konkret.
Analisis
bisnis terdiri dari empat langkah:
- Mengidentifikasi ciri-ciri produk
- Memperkirakan permintaan pasar dan persaingan dan
kemampuan produk untuk menghasilkan laba.
- Menyusun suatu program untuk mengembangkan produk
- Menetapkan tanggung jawab untuk studi lebih
lanjut kemungkinan pelaksanaan produk
4.
Pengembangan
produk (product development)
Mewujudkan gagasan ke dalam bentuk
produk yang konkret melalui departemen riset
5. Uji pemasaran (marketing test)
Metode pokok untuk menguji pasar produk konsumen,
mulai yang paling murah hingga yang paling mahal, berturut-turut adalah :(Fandy
Tjiptono, 2000:129)
a. Riset gelombang penjualan (Sales
Wave Research)
konsumen mencoba
produk tanpa biaya, ditawarkan kembali (3-5 kali) produk tersebut atau produk
pesaing dengan harga sedikit murah, diamati berapa kali konsumen memilih
b.
Simulated Test
marketing
Konsumen diberi
sejumlah uang dan dapat membeli barang apapun, diamati berapa banyak yang
membeli produk tersebut dengan pproduk pesaing
c. Controlled
Test marketing
Beberapa perusahaan riset menangani berbagai toko yang
akan menjual produk-produk baru dengan suatu imbalan tertentu.
d. Uji
pasar (Test Market)
perusahaan
menyalurkan ke distributor untuk menjual produk tersebut
Manfaat
uji pasar
- Memberikan
ramalan yang lebih dapat diandalkan mengenai penjualan di masa depan
- Pengujian
awal atas rencana pemasaran
- Perusahaan
dapat mengetahui kesalahan yang ada pada produk
- Perusahaan
memperoleh petunjuk atas masalah distribusi
- Perusahaan
memperoleh pemahaman lebih baik atas perilaku berbagai segmen pasar
Sementara itu
metode uji pasar untuk menguji barang industri dengan:
a.
Pengujian Alpha
dan Beta
(biasanya barang industri yang mahal dan tekhnologi baru)
Pengujian Alpha: pengujian produk untuk mengukur dan
meningkatkan kinerja, kendala, rancangan, dan biaya operasi produk
Pengujian Beta :mengundang pelanggan potensial agar dapat menguji
secara rahasia di tempat mereka
b. Pameran
dagang
c. Memajang barang industri di tempat pajangan
distributor dan dealer dalam jumlah terbatas dan menyerahkan kepada
wiraniaganya untuk menjual di daerah geografis yang terbatas dengan dukungan
promosi, katalog tercetak, dsb
6. Komersialisasi
(commercialization)
Tahap peluncuran produk ke pasar dengan
program pemasaran dalam skala penuh
Kewajiban
manajemen dalam tahap komersialisasi:
- Kapan kita mulai memasarkan produk (When)
- Ke darah mana kita memasarkan produk tersebut(Where)
- Kepada siapa kita memasarkan produk tersebut (To
Whom)
- Bagaimana kita memasarkan produk tersebut (How)
III. KRITERIA
PERANTARA UNTUK PRODUK BARU
- Harus ada permintaan pasar yang cukup
- Produk harus cocok dengan standar sosial dan
lingkungannya.
- Produk harus sesuai dengan struktur produksi
perusahaan yang telah ada
- Produk harus cocok dengan kemampuan keuangan
perusahaan.
- Produk harus sesuai dengan undang-undang atau
peraturan yang ada.
- Manajemen perusahaan harus mempunyai waktu dan
kemampuan mengelola produk baru.
7. Produk harus sesuai dengan
citra dan tujuan perusahaan.
IV. FAKTOR
PENYEBAB KEGAGALAN PRODUK BARU
- Target pasar yang dituju terlampau kecil, sehingga penjualannya tidak dapat
menutupi biaya riset dan pengembangan, biaya produksi, dan biaya
pemasaran.
- Kualitas produk yang tidak baik
- Perusahaan tidak memiliki akses ke distributor
dan pasar, misalnya kalah bersaing dalam mendapatkan tempat (space)
dalam rak-rak supermarket atau toko pengecer lainnya.
- Timingnya tidak tepat, artinya produk baru
diluncurkan terlalu cepat, terlalu lambat, atau bahkan pada saat selera
konsumen telah berubah secara drastis.
Resiko
memproduksi produk baru:
- Membutukan
banyak investasi modal
- Mungkin
tidak berhasil di pasar
- Mungkin
daur hidup produk lebih pendek dari perkiraan
V. STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK
1.
Modifikasi yaitu “memperbaiki produk produk yang sudah ada”
2. Memperluas product line (diversifikasi
konsentris) yaitu “Produk baru yang diperkenalkan memiliki kaitan atau
hubungan dalam hal pemasaran atau teknologi dengan produk yang sudah ada”.
Ada dua cara
yang dapat ditempuh:
a. Mendirikan perusahaan baru
b. Merger (penggabungan dua perusahaan jadi satu) dan akuisisi (mengambil alih kendala bisnis yang
dimiliki perusahaan lain, melalui pembelian aset 51-100% saham)
3. Diversifikasi horizontal yaitu “perusahaan menambah produk baru yang tidak berkaitan
dengan produk yang telah ada, tetapi dijual kepada pelanggan yang sama”.
4. Meniru strategi pesaing
5. Diversifikasi konglomerat yaitu “menambah
produk baru yang tidak ada dalam hubungan dalam hal pemasaran maupun teknologi
dengan produk yang sudah ada dan dijual kepada pelanggan yang berbeda”.
Faktor
yang mendorong pengembangan product line adalah
- Kelebihan
kapasitas produksi
- Keinginan
para tenaga penjual dan distributor untuk memasarkan product line yang
lebih lengkap
No Response to " "
Posting Komentar