PERTEMUAN 12
LINGKUNGAN
PERKANTORAN
Lingkungan Yang
Sehat
Lingkungan
kantor sedikit banyak mempengaruhi fisik maupun psikologis pegawai ketika
melakukan pekerjaan. Lingkungan yang tidak sehat dan tidak nyaman akan
menurunkan tingkat produktivitas maupun moral pegawai.
Ergonomics:
adalah ilmu terapan yang digunakan untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan tingkat kenyamanan, efisiensi dan keamanan dalam mendesain tempat kerja demi memuaskan kebutuhan fisik dan psikologis pegawai kantor.
adalah ilmu terapan yang digunakan untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan tingkat kenyamanan, efisiensi dan keamanan dalam mendesain tempat kerja demi memuaskan kebutuhan fisik dan psikologis pegawai kantor.
Dengan mengintegrasikan
berbagai disiplin ilmu psikologi, fisiologi,sosiologi maupun teori komunikasi, ergonomics
menyediakan panduan yang berguna untuk mendesain ruang kantor yang efektif.
Sistem
Pencahayaan
Menurut McShane
mendiskripsikan bahwa 80-85 % informasi
yang diterima pegawai di kantor adalah menggunakan indera penglihatan (mata),
seperti membaca surat atau memeriksa nota tagihan pembayaran.
Hal inilah yang
menjadikan kenyamanan visual bagi pegawai di kantor sangat penting karena akan
mempengaruhi produktivitas mereka.
Ada empat jenis
pencahayaan yang digunakan di kantor
antara lain:
1.
Ambient
lighting,
Digunakan
untuk memberikan pencahayaan ke seluruh ruangan.
2. Task
lighting
Digunakan untuk menerangi area kerja seorang pegawai
3. Accent lighting
Digunakan
untuk memberikan cahaya pada area yang akan dituju.
4. Natural
lighting
Cahaya yang biasanya berasal dari jendela, pintu kaca,
dinding serta cahaya langit. Cahaya ini akan memberikan dampak positif bagi pegawai namun cahaya ini tidak selalu ada
apabila langit dalam keadaan mendung atau gelap.
Ada 4 jenis
sistem penerangan yang dapat digunakan
oleh organisasi yaitu
1. Sistem
pencahayaan langsung (direct lighting)
Dengan mengarahkan cahaya 90-100% secara langsung ke area kerja.
Cahaya yangditerima
langsung dari sumbernya, misalnya lampu meja untuk bekerja; sorot lampu pada
obyek langsung.Sistem ini dinilai paling efektif dalam mengatur pencahayaan,
tetapi ada kelemahannya karena dapat menimbulkan bahaya serta kesilauan yang
mengganggu, baik karena penyinaran langsung maupun karena pantulan cahaya
2. Pencahayaan semi
langsung (semi direct lighting)
Pada sistem ini
60%-90% cahaya diarahkan langsung pada benda yang perlu diterangi, sedangkan
sisanya dipantulkan ke langit-langit dan dinding (dimana cahaya yang diterima merupakan hasil pantulan dinding dan loteng). Dengan sistem
ini kelemahan sistem pencahayaan langsung dapat dikurangi dengan menghilangkan
beberapa bayangan.
3. Sistem pencahayaan tidak langsung (indirect lighting)
Dengan pencahayaan ini 90-100% cahaya pertama
diarahkan ke
atas (langit2 dan dinding) dan kemudian
dipantulkan ke bawah ke area kerja. sistem ini
direkomendasikan untuk kebanyakan ruang kantor, karena cahaya yang disebarkan
mengurangi bayangan dan silau yang ditimbulkan dari penerangan yang digunakan
sedangkan kerugiannya mengurangi effisien cahaya total yang jatuh pada
permukaan kerja.
4. Sistem
pencahayaan semi tidak langsung (semi indirect lighting),
60_90% diarahkan ke langit2 dan dinding bagian atas, sisanya diarahkan ke bawah.
Sistem ini menghasilkan jumlah cahaya yang lebih dengan tingkat watt yang sama
dengan indirect, Pada sistem ini masalah bayangan praktis tidak ada
serta kesilauan dapat dikurangi.
5. Semi direct
(General diffuse)
40-60% ke arah area kerja dan sisanya ke dipantulkan ke
langit2 dan dinding. (apabila cahaya itu datang dan dipancarkan kesegala
jurusan).
Meskipun sistem ini menghasilakan lebih banyak cahaya yang lebih dengan tingkat
watt dengan semi indirect, bayangan dan silau juga lebih banyak dari
sistem semi indirect.
Warna
Warna adalah salah satu elemen dalam lingkungan
perkantoran yang mempunyai dampak penting bagi pegawai yaitu dampak
psikologisnya baik positif atau negatif pada produktivitas, kelelahan, moral,
tingkah laku dan ketegangan.
Faktor pemilihan
warna:
1.
Kombinasi warna.
Contohnya,
dengan mencampur warna merah dengan kuning akan menghasilkan warna oranye,
mencampur warna kuning dan biru menghasilkan warna hijau, dan mencampur merah
dan biru menghasilkan violet.
. 2. Efek cahaya
pada warna.
Karena berbagai
jenis cahaya buatan mempunyai spektrum yang berbeda, sistem pencahayaan yang
digunakan pada kantor juga memiliki efek yang signifikan terhadap pilihan
warna.
3. Nilai pemantulan warna.
Beberapa warna
memiliki nilai peningkatan yang berbeda contohnya, warna yang lebih terang
memantulkan persentase cahaya yang lebih besar daripada warna yang lebih gelap.
4. Dampak dari warna
warna sering
kali mempengaruhi mood.
-
Warna
sejuk – biru, hijau, dan violet – menghasilkan mood yang tenang dan melelahkan.
-
Warna
hangat – merah, oranye dan kuning – sebaliknya, menghasilkan kehangatan dan
kecerian.
-
Warna-warna
natural seperti putih dan warna lembut memberikan pengaruh ringan,
-
warna
ungu gelap dan violet yang pucat sering menghasilkan mood depresi,
-
abu-abu
cenderung memiliki efek ngantuk
Prinsip dalam
pemilihan warna perlu memperhatikan,
1. Penutup lantai contoh karpet, Selain pilihan
warnanya sangat beragam, dan mudah disesuaikan dengan faktor lain yang terdapat
pada ruang kantor, menjadikan karpet sebagai pilihan favourite untuk menutup
lantai.
2. Penutup dinding, Karpet juga menjadi pilihan favourite
untuk menutup dinding karena nilai estetikanya serta kemampuannya untuk
menyerap suara. Karpet yang digunakan pada dinding harus memiliki tingkat
ketahanan terhadap api yang tinggi.
3. Warna furnitur, Pembelian warna furnitur yang akan
digunakan dalam ruang kantor juga harus disesuaikan dengan kedua hal tersebut
di atas. Biasanya, penggunaan furnitur lebih lama dibandingkan penutup lantai
maupun dinding karena harganya yang relatif mahal. Oleh karena itu, pemilihan
warna furnitur harus mempertimbangkan jangka waktu pemakaiannya.
Kontrol suara
Tingkat
kebisingan pada kantor merupakan faktor lingkungan yang harus dipertimbangkan
untuk mengelola tingkat produktivitas pegawai yang diinginkan.
Misalnya,
tingkat kebisingan yang terus-terus berlangsung dapat mengakibatkan kehilangan
pendengaran sementara atau permanen bagi pegawai, di samping mengakibatkan
kelelahan fisik dan mental sehingga mengurangi produktivitas mereka, serta
dapat pula mengakibatkan keresahan, gangguan dan ketegangan dengan meningkatnya
tekanan darah serta metabolisme tubuh, dan dalam waktu lama dapat mengakibatkan
masalah kesehatan yang serius (Shomer, 2000)
Beberapa tehnik
dapat digunakan dalam mengontrol kebisingan pada ruang kantor, yaitu
1.
Kontruksi yang
sesuai.
Penggunaan
jendela dan pintu yang rapat dan memiliki seal yang terbuat dari karet,
sehingga suara lebih dapat diredam dan tidak mudah keluar dari ruangan.
Membangun udara
diam (silent air) pada beberapa struktur bangunan, yaitu dengan menempatkan
ruang yang berongga sehingga suara dapat teredam ke dalamnya. Hal ini akan
mengurangi jumlah suara yang merambat dari satu ruangan ke ruangan lain.
Penggunaan
material konstruksi yang dapat mengurangi kemungkinan terjadinya getaran suara,
seperti penggunaan kayu atau alumunium pada jendela yang lebih empuk
dibandingkan baja dan sebagainya.
2. Menggunakan
material peredam suara. Ada tiga
kriteria yang dapat digunakan dalam memilih material yang mampu menghasilkan peredaman suara yang
optimal, antara lain:
a. Peredaman,
– yaitu tingkat suara yang dapat diredam oleh material.
b. Pemantulan – tingkat pemantulan yang dimiliki
material, yaitu suara yang tidak diserap dan dipantulkan kembali ke udara.
c. Isolasi – tingkat material yang dapat
menghalangi suara melewati material tersebut. Isolasi suara dipengaruhi oleh
beberapa hal, seperti kepadatan dan berat suara, serta ketebalan material yang
akan digunakan untuk meredam suara
3. Alat peredam
suara
Beberapa alat
peredam suara sering digunakan untuk mengontrol suara perkantoran. Alat peredam
suara itu dapat diletakkan pada beberapa mesin di perkantoran – contohnya,
mesin tik atau printer dot – matriks. Alat lain yang dapat digunakan adalah
penutup peralatan yang meredam suara (misalnya, karpet atau kain tebal) yang
diletakkan pada mesin yang mengeluarkan suara seperti mesin tik atau printer
4.
Masking
Metode ini
melibatkan percampuran suara kantor dengan suara rendah yang tidak menggangu.
Juga dikenal dengan white noise, masking hampir sama dengan suara yang
terdengar ketika melewati lorong atau saluran. Sistem suara untuk publik
(misalnya, loudspeaker pada setiap ruangan yang biasanya digunakan untuk
menyampaikan pengumuman ke seluruh bagian kantor) biasa digunakan untuk
menyampaikan suara masking ke seluruh area kerja, misalnya musik yang lembut.
UDARA
Faktor
lingkungan kantor lainnya yang dapat mempengaruhi kondisi fisik dan psikologia
pegawai adalah kondisi udara di dalam kantor. Jika diasumsikan pegawai akan
menghabiskan 90 persen jam kerjanya di dalam ruang, kualitas udara patut diperhatikan oleh manager administrasi.
Beberapa faktor
kualitas udara yang perlu diperhatikan adalah temperatur, kelembaban, ventilasi
serta kebersihan udara. Untuk bangunan perkantoran yang terdapat di area dengan cuaca yang bervariasi, perlu dibangun sistem pengaturan udara yang terintegrasi untuk
setiap musim, sehingga kondisi udara di dalam kantor relatif konstan setiap
harinya.
Apabila tingkat
kenyamanan pegawai ditingkatkan, tingkat produktivitas mereka akan dapat ditingkatkan dan efisiensi dapat
dimaksimalkan. Ketidakhadiran juga dapat dikurangi dan pada beberapa kasus
kesehatan pegawai diharapkan membaik, sehingga biaya kesehatan yang ditanggung
perusahaan dapat diminimalkan
MUSIK
Musik menghasilkan beberapa keuntungan, diantaranya membantu meningkatkan kepuasan kerja dan produktivitas kerja pegawai dengan menghilangkan rasa bosan dan monoton dalam melakukan pekerjaan kantor.
Musik menghasilkan beberapa keuntungan, diantaranya membantu meningkatkan kepuasan kerja dan produktivitas kerja pegawai dengan menghilangkan rasa bosan dan monoton dalam melakukan pekerjaan kantor.
Musik juga
mempunyai efek negatif terhadap tingkah laku karyawan yaitu sering kali membuat
karyawan melakukan kesalahan dan ketidakhadiran dalam bekerja
Bagi karyawan
yang memerlukan konsentrasi tinggi sebaiknya mendengarkan musik yang lembut dan
nyaman. Waktu dalam memutar musik juga harus dipertimbangkan.
Memutar musik
yang menstimulasi akan menguntungkan secara
psikologis ketika efisiensi karyawan berasa di bawah rata-rata sebagai
akibat dari kelelahan atau kebosanan. Oleh karena itu sebaiknya program
pemutaran musik hanya diberikan dalam jangka waktu yang pendek, misalnya 10-15
menit setiap jam, sehingga karyawan menjadi sadar akan keberadaannya di kantor
dan diharapkan menjalankan tugasnya dengan baik.
No Response to " "
Posting Komentar