Pertemuan 2
ANALISIS
PASAR DAN PERILAKU PEMBELI
I. PASAR
KONSUMEN/PASAR INDIVIDU (CONSUMER MARKET / INDIVIDUAL MARKET)
Manajemen
pemasaran harus memahami perilaku pembelian
pasar sasaran. Salah satu pasar sasaran adalah pasar konsumen (consumer
market).
Menurut Djaslim
Saladin (2006:54) pasar konsumen adalah terdiri dari semua individu dan rumah
tangga yang membeli atau memperoleh barang dan jasa untuk kepentingan pribadi.
Kegiatan
penelitian konsumen merupakan upaya untuk mempelajari atau menjawab tujuh
pertanyaan penting (7 O’s), yaitu
- Siapa pembeli itu?... Occupants
- Apa yang mereka beli?...Objects
- Mengapa mereka membeli?...Organizations
- Siapa yang berpartisipasi dalam pembelian?... Organizations
- Bagaimana mereka membeli?...Operations
- Kapan mereka membeli?...Occasions
- Di mana mereka membeli?...Outlets
II. PASAR BARANG
INDUSTRI/PASAR BISNIS
Pasar barang
industri menurut Philip Kotler disebut pasar bisnis, sebagai lawan dari pasar
konsumen (akhir). Pasar bisnis adalah semua organisasi/industri yang mendapat
barang dan jasa yang digunakan untuk memproduksi barang lain. Buchari Alma
(2007:45)
Menurut Buchari
Alma (2007:44) ada dua pasar barang industri yaitu:
- Original Market :
Pasar industri yang sebenarnya diarahkan ke pemakai
industri untuk dipakai membuat barang baru atau membantu dalam proses pekerjaan
- Replacement Market
Diarahkan kepada konsumen, yang ingin
mengganti barangnya yang sudah tua
Ada perbedaan
antara barang industri dengan barang konsumsi, Barang industri mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
1. Pasar barang
industri secara geografis dikonsentrir dalam beberapa daerah yang terbatas
2. Pembeli
perspektif sangat terbatas jumlahnya sebab pembeli barang industri hanya
beberapa saja jumlahnya bila dibandingkan dengan pembeli barang konsumsi.
3. Order yang
dilakukan oleh industri biasanya dalam jumlah yang besar
4.
Pertimbangan
teknis sangat menentukan sebab barang industri dibeli untuk diolah lebih
lanjut.
5.
Permintaannya
dipengaruhi oleh permintaan barang konsumsi (derived demand)
Ciri-ciri pasar
bisnis:
- Pembeli
terkonsentrasi secara geografis, ada lokasi tertentu untuk industri.
- Pembeli
tidak banya, hanya ada pabrikan saja yang membeli
- Volume
pembelanjaan banyak, sesuai kapasitas produk yang akan dibuat, dan juga
untuk persediaan
- Pembelian
profesional, dibutuhkan tenaga ahli yang menilai barang akan dibeli dan
meminta proposal penawaran meneliti dan mengetes produk yang ditawarkan.
- Permintaan
tidak elastis, sebab harga tidak banyak pengaruhnya, tetapi sangat
terhadap permintaan adalah situasi permintaan terhadap produksinya . (Derived Demand)
- Hubungan pemasok dan pelanggan sangat erat.
- Banyak orang yang terlibat untuk satu pembelian
bisnis.
- Pembelian sering bersifat langsung dari pabrik
yang memproduksi barang tersebut.
- Sering berlaku taktik imbal beli, artinya
si pemasok bahan juga membeli hasil produksi perusahaan yang membeli
bahan.
Para
pembeli dalam pasar bisnis ialah organisasi baik organisasi pemerintah maupun
non pemerintah. Biasanya dilakukan lelang untuk pemasok bonafid. Sering
terjadi commercial bribery yaitu
penyogokan yang dilakukan pemasar bisnis terhadap personil pembelian.
III. PERILAKU
PEMBELI
A.
MOTIF-MOTIF
PEMBELIAN (BUYING MOTIVE)
1.
Primary buying
motive
(motif
membeli yang sebenarnya)
2. Selective buying motive
Pemilihan
terhadap barang berdasarkan :
a. ratio (rational buying motive)
b. waktu (time buying motive)
c. emosi (emotional buying motive)
3. Patronage buying motive (pemilihan yang
ditujukan kepada tempat yang mempunyai layanan yang memuaskan, tempat dekat,
cukup persediaan, dll)
B. KEBIASAN
MEMBELI (BUYING HABITS)
Kebiasaan
membeli (buying habits) maksudnya ialah waktu kapan seseorang suka
membelanjakan uangnya. (Buchari Alma:2007:97).
Orang Indonesia
biasa banyak berbelanja pada awal bulan karena selesai gajian. Juga pada akhir
minggu bagi buruh mingguan dan pada saat-saat menghadapi hari raya, paling
ramai orang berbelanja. Akibatnya harga-harga menjadi naik. Gejala buying
habits berulang setiap tahun. Oleh sebab itu, para pedagang sudah bersiap-siap
jauh sebelumnya menghadapi saat buying habits datang.
C. PERANAN
MEMBELI (BUYING ROLES)
- Pengambil inisiatif (initiator): orang
yang pertama menyarankan gagasan membeli
- Orang yang mempengaruhi (influences): seseorang
yang memberikan pengaruh yang diperhitungkan nasihatnya.
- Pembuat keputusan (dicider’s): seseorang
yang menentukan sebagian atau keseluruhan pengambilan keputusan
- Pembeli (buyers) ; mereka
yang melakukan pembelian yang sebenarnya
- Pemakai (user):
seseorang/beberapa orang yang menikmati atau memakai produk atau jasa
tersebut.
D. TAHAP-TAHAP
PROSES MEMBELI
1.
Pengenalan
kebutuhan/masalah (need recognition)
2. Pencarian
informasi (information search)
Sumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok
:
a.
Sumber pribadi:
keluarga, teman-teman, tetangga dan kenalan.
b.
Sumber niaga : periklanan, petugas penjualan, penjual, kemasan dan pemajangan.
c.
Sumber umum : media massa dan organisasi konsumen
d.
Sumber
pengalaman: pernah menangani, menguji dan mempergunakan produk.
3.Penilaian alternatif (evaluation of alternatives)
Terdapat
lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen :
a. Sifat-sifat
produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen terhadap
produk atau jasa tersebut
b. Pemasar
hendaklah lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan
ciri-ciri produk.
c.
Kepercayaan
konsumen terhadap ciri-ciri merek yang menonjol.
d.
Fungsi
kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang diperoleh dari
produk dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari.
e.
Bagaimana
prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak ciri-ciri barang.
4. Keputusan membeli (purchase
decision)
Penilaian terhadap keputusan
membeli didahului oleh maksud keputusan membeli, artinya apa yang menyebabkan
maksud untuk membeli tersebut.
Ada dua faktor penyebabnya :
a. Sikap orang lain: keputusan
membeli tersebut banyak dipengaruhi oleh teman-teman, tetangga, atau siapa saja
yang ia percayai.
b. Faktor-faktor situasi yang
tidak terduga: faktor pendapatan keluarga, dan keuntungan yang diharapkan dari
produk tersebut.
Secara umum proses pengambilan keputusan membeli dapat
dikategarikan ke dalam tiga bentuk
(Buchari Alma,2006:104):
a.
Proses
pengambilan keputusan yang luas (extended decision making)
Banyak muncul pertimbangan (merek, mutu,
model dsb) Biasanya pada barang mahal dan jarang dibeli.
b.
Pengambilan
keputusan terbatas (limited decision making) Konsumen telah
mengenal masalahnya, hanya beberapa alternatif.
c.
Proses
pengambilan keputusan yang bersifat rutin, kebiasaan (habitual decision
making)
konsumen telah mengenal masalahnya, jelas merek, cepat mengambil keputusan.
5. Perilaku
pasca pembelian (postpurchase behavior)
a. Kepuasan pasca pembelian
Kepuasan pembeli setelah ia
membeli produk tersebut. Ada beberapa tingkat kepuasan yaitu sangat puas, puas,
sedikit puas, kecewa dan sangat kecewa. Kepuasan pembeli itu dapat dirumuskan
sebagai berikut:
S = f(E,P)
S =
Kepuasan membeli
f = fungsi (yang menentukan)
E = ekspektasi (pengharapan) konsumen
P = pandangan prestasi
b. Tindakan-tindakan pasca pembelian
Bagaimana tindak lanjut yang
dilakukan konsumen atas tingkat kepuasan, kalau puas apakah ia selalu
mempergunakan atau membeli produk tersebut, kalau tidak puas apakah akan
meninggalkan.
c. Penggunaan dan pembuangan
pasca pembelian
Marketer selalu memonitor
bagaimana pembeli mempergunakan dan memanfaatkan produk. Jika konsumen
mempertimbangkan penggunaan produk baru suatu produk, maka marketer akan tinggi
gunanya sebab penggunaan ini dapat disebarluskan. Fokus utama adalah menciptkan
citra (loyalitas) pada pembeli.
No Response to " "
Posting Komentar