PERTEMUAN 6
SISTEM
INFORMASI PERKANTORAN
Pengertian
sistem informasi manajemen
Sistem adalah
kumpulan komponen dimana masing-masing komponen memiliki fungsi yang saling
berinteraksi dan saling tergantung serta memiliki satu kesatuan yang utuh untuk
bekerja mencapai tujuan tertentu.
Menurut
Komaruddin, Sistem informasi manajemen adalah seperangkat
prosedur yang terorganisasi dengan sistematik yang jika dilaksanakan akan
menyediakan informasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan keputusan.
Sistem informasi
manajemen sering disamakan dengan teknologi. Dari definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa teknologi merupakan bagian dari SIM disamping sumber daya manusia, perusahaan, dan prosedur kerja.
SIM adalah suatu sistem yang saling bekerja sama, terdiri dari kumpulan orang, alat, serta prosedur dan merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi dan berkesinambungan serta dirancang untuk mengumpulkan, memilih, menganalisis, mengevaluasi dan mendistribusikan informasi yang baik dan siap pakai guna menghasilkan perencanaan, implementasi dan pengendalian manajemen yang baik melalui pembuatan keputusan.
Manfaat
Informasi
1.
Perencanaan (Planning)
Kegiatan
untuk menentukan arah aktivitas kantor akan diarahkan/dilaksanakan.
2.
Pengorganisasian (Organizing)
Pembagian tugas
dalam ruang lingkup organisasi
-
Melakukan
koordinasi terhadap SDM, artinya membagi pekerjaan agar lebih efisien, kemudian
menunjuk orang yang berkompeten untuk mengerjakannya (the right man on the
right place)
-
Memastikan
utilitas /alat mesin secara optimum
3.
Pengarahan (Actuating)
Dilakukan untuk
memastikan bahwa personel dapat melaksanakan tugas yang telah diberikan sesuai
dengan harapan, target, dan sasaran dengan cara:
-
Memberikan
semangat kepada karyawan agar dapat bekerja dengan penuh agar sesuai harapan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
-
Memberikan kesempatan pengembangan diri
melalui pendidikan dan pelatihan
4.
Pengendalian (Controlling)
-
Memastikan
bahwa sasaran dan hal-hal yang telah direncanakan
-
Mengendalikan
biaya anggaran kantor
Karakteristik
informasi yang baik/siap pakai
1. Relevan
Informasi
dianggap relevan jika informasi itu berkaitan dengan
keperluan pembuatan keputusan, artinya informasi
yang diterima harus relevan dengan permasalahan
yang dihadapi.
2. Akurat (accuracy)
Informasi
yang diterima harus benar, objektif, tepat, tidak bias dan sebaiknya ada derajat kebenaran sebagai hasil analistik statistik.
3. Tepat waktu (timeliness)
Informasi harus tersedia saat dibutuhkan. Bahwa informasi
yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh
terlambat. Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik,
sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dapat
menimbulkan kesalahan dalam tindakan yang akan diambil.
4. Lengkap dan memadai
5. Up to date (terbaru)
6. Dapat diandalkan (reliability)
informasi harus
didapat dari sumber yang dapat diandalkan kebenarannya
7. Dapat dimengerti
8. Dapat dibandingkan
Hambatan
informasi bagi pembuat keputusan
Informasi yang
tersedia tidak akan mendukung seorang pembuat keputusan apabila terjadi hal-hal
berikut ini:
1.
Informasi salah
2.
Informasi tidak
diteruskan atau ditutupi
3.
Informasi sulit
dikumpulkan
4.
Informasi sulit
dicari
5.
Informasi tidak
jelas kebenarannya dan sulit untuk dikonfirmasi
6.
Sistem
penyimpanan tidak jelas
7.
Informasi yang
dibutuhkan tidak diketahui
8.
Kurang
bertanggung jawab mengumpulkan data atau informasi
9.
Bocornya
informasi penting / rahasia.
10.
Dana terbatas
Ada 6 langkah bagi seorang manager dalam pengambilan
keputusan:
1.
Identifying and defining the problem (Mengidentifikasi
dan mendefinisikan masalah)
Dalam mengambil
sebuah keputusan seorang manajer harus megerti dahulu masalah yang dihadapi.
Sebuah masalah muncul ketika pencapaian organisasi kurang dari
tujuan yang telah ditentukan. Sebuah peluang muncul ketika
manajer melihat pencapaian yang potensial yang melebihi tujuan organisasi saat
itu. Manajer melihat kemungkinan untuk meningkatkan kinerja diatas kinerja
kerja yang selama ini telah dilakukan.
2.
Determining
alternative courses of action (Menentukan program
alternatif tindakan)
langkah dalam
pengambilan keputusan dimana manajer menganalisis fator-faktor sebab akibat
penting yang berhubungan dengan situasi yang penting. Manajer menetapkan
beberapa alternatif tindakan yang akan diambil dalam membuat keputusan. Untuk
keputusan yang terprogram, alternatif-alternatif bisa dengan mudah
dikenali dan bahkan biasanya sudah tersedia dalam peraturan dan prosedur
organisasi. Namun keputusan yang tidak terprogram mengharuskan adanya
pengembangan tindakan baru yang akan dapat menjawab kebutuhan perusahaan.
3.
valuating the best course of action (Mengevaluasi
tindakan yang terbaik)
Mengevaluasi setiap alternatif tindakan yang telah dibuat,
dengan menilai keuntungan dan kerugian setiap alternatif tindakan. Manajer
kemudian mencoba untuk mengukur prospek-prospek menuju sukses. Manajer dapat
mengandalkan intuisi dan pengalaman untuk memperkirakan jika suatu arah
tindakan sekiranya akan berhasil.
4.
Selecting the best course of action (Memilih tindakan
alternativ yang terbaik)
Alternatif yang
terbaik adalah yang solusinya paling sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai
keseluruhan organisasi, serta mencapai hasil yang dikehendaki dengan
menggunakan sumber daya paling sedikit. Manajer mencoba menyeleksi pilihan
dengan risiko dan ketidakpastian paling sedikit sehingga dapat dipilih tindakan
alternativ yang terbaik.
5.
Carrying out the
selected course of action (Melaksanakan program/alternativ
terpilih)
Tahap pelaksanaan
ini adalah tahap dimana kemampuan manajerial, administrative, dan tahap
persuasive yang dimiliki seorang manajer akan digunakan untuk menjamin bahwa
alternative terpilih akan dijalankan. Kesuksesan alternative terpilih ini akan
bergantung pada bisa tidaknya alternative ini diterjemahkan menjadi suatu
tindakan.
6.
Following up to ensure that the desired results are
obtained
(Mengevaluasi
untuk memastikan bahwa hasil yang diinginkan tercapai)
Pada tahap
evaluasi yang merupakan bagian proses pengambilan keputusan. Para pengambil
keputusan akan mendapatkan informasi tentang seberapa baiknya mereka menerapkan
keputusan yang telah mereka ambil dan apakah penerapan ini efektif dalam
mencapai tujuan mereka.
No Response to " "
Posting Komentar